Kapolri Didesak Usut Kekerasan Pembubaran Demo
Senin, 24 Juni 2013 – 22:26 WIB

Kapolri Didesak Usut Kekerasan Pembubaran Demo
Ia menilai sebagai aparat keamanan seharusnya menjaga stabilitas keamanan dan melakukan penegakan hukum. Tegasnya, bukan malah menggunakan kelompok preman untuk menangani demonstrasi. "Inikan memicu konflik horizontal," katanya. Nah, ia mengatakan, bila ini benar-benar terjadi tak ada ampun buat pejabat kepolsisian setempat. "Kapolda harus langsung dicopot saja," tegasnya.
Baca Juga:
"Karena tak pantas strategi seperti ini dipakai oleh Polri, mereka itu penegak hukum masak pakai preman," pungkasnya.
Seperti diberitakan, Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengatakan, selain bersikap represif, polisi diduga menggunakan preman bayaran untuk membubarkan aksi demonstrasi mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM di Makasar, Palopo, dan Samarinda.
"IPW sangat menyesalkan cara-cara yang dilakukan polisi dalam menangani aksi demo ini. Penggunaan preman dalam mengatasi aksi demo mahasiswa bisa memicu konflik horizontal di masyarakat kian meluas," kata Neta di Jakarta, Minggu (23/6). (boy/jpnn)
JAKARTA - Kapolri Jenderal Timur Pradopo diminta menindaklanjuti laporan yang dirilis Indonesia Police Watch, terkait penanganan demonstrasi kenaikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi
- Menyambut Thudong 2025 di PIK Bukan Ritual Semata, Melainkan Pengalaman Jiwa
- Yohanes Bayu Tri Susanto Jadi Pengusaha Sukses Yang Rendah Hati
- Revisi UU ASN Mengubah Tenggat Penyelesaian Honorer?
- Perpres Kantor Komunikasi Kepresidenan Digugat ke MA, Ini 4 Pasal yang Dipersoalkan
- Menjelang Mukernas dan Pelantikan, PP ISNU Gelar Fun Walk Serta Go Green di CFD Thamrin