Kapolri Dinilai Gagal Ciptakan Keamanan

Kapolri Dinilai Gagal Ciptakan Keamanan
Kapolri Dinilai Gagal Ciptakan Keamanan
JAKARTA – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jendral Timur Pradopo, dinilai telah gagal dalam menciptakan stabilitas keamanan bagi masyarakat. Kejadian penyerangan jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Banten, Minggu (6/2) dan pengrusakan gereja di Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (8/2) lalu, disebut sebagai bukti bahwa kepolisian tidak bisa menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat untuk beribadah.

"Masih segar dalam ingatan kita bersama, tragedi Cikeusik dan Temanggung kemarin. Sesungguhnya ini bukti Kapolri lemah dalam menjaga keamanan dan kenyaman," kata aktivis Prodemokrasi (Prodem) Ferry Yuliantono, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (15/2).

Padahal, kata Ferry, di saat Timur Pradopo menjalani uji kepatutan dan kelayakan untuk jadi Kapalri, ia (Timur) berjanji kepada wakil rakyat di DPR akan menindak tegas setiap aksi premanisme di Indonesia. Namun, buktinya polisi tidak sigap dalam menyikapi kejadian tersebut.

"Kepolisian telah kecolongan. Polisi telah mendapatkan informasi 2 hari sebelumnya jika akan ada penyerangan Ahmadiyah di Cikeusik, tapi kenapa polisi tidak melakukan antisipasi?" tanya Ferry.

JAKARTA – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jendral Timur Pradopo, dinilai telah gagal dalam menciptakan stabilitas keamanan bagi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News