Kapolri: Hilangkan Sementara ini Perbedaan yang Ada

"Prokes bisa berjalan, ini semua dilakukan untuk menjaga masyarakat tidak mudah tertular atau bagi positif OTG tidak menulari yang lain," katanya.
Kunci selanjutnya adalah penguatan 3T yakni testing, tracing dan treatment, ini menjadi penting karena apabila penanganannya tepat maka pencegahan penularan dan perawatan dapat dimaksimalkan.
"Jika terlambat ini akan berdampak terhadap masyarakat yang positif tidak ketahuan dan kemudian penanganannya lambat sehingga ada risiko perburukan," kata Sigit.
Sigit kemudian mengingatkan agar masyarakat bekerja sama membantu petugas pelacakan memberikan informasi yang sejujurnya mengenai riwayat atau kondisi dirinya.
"Jadi ini mohon juga ada kerja sama dari semua, petugas tracing dan testing berusaha untuk optimal, melakukan tugasnya dan diharapkan dari masyarakat juga ikut khususnya yang ada riwayat kontak erat untuk mau di-tracing dan di tes," tutur Sigit.
Adapun kunci yang terakhir adalah percepatan program vaksinasi massal.
Kegiatan tersebut sangat memerlukan kerja sama seluruh lapisan masyarakat.
"Salah satu strategi harus betul dilaksanakan untuk tingkatkan daya tahan serangan COVID-19 adalah kegiatan vaksinasi. Dan vaksinasi mau tidak mau harus dilakukan dengan melibatkan seluruh stakeholders, masyarakat yang memiliki kemampuan untuk bergabung," ucapnya.
Kapolri Jenderal Pol Listyo mengajak seluruh elemen bangsa menghilangkan perbedaan yang ada, untuk tujuan yang satu ini.
- Kompolnas Minta Kasus Pengawal Kapolri Pukul Wartawan Harus Diproses
- Ajudan Kapolri Tempeleng Jurnalis, Pengamat: Nilai Humanis Hanya Jargon
- Tindakan Ajudan Kapolri Dianggap Bentuk Pelecehan Terhadap Kebebasan Pers
- Polisi yang Tempeleng Pewarta Foto di Semarang Siap-siap Kena Sanksi Tegas
- Pengawal Kapolri yang Pukul dan Ancam Wartawan di Semarang Minta Maaf, Nih Tampangnya
- Ipda E Meminta Maaf kepada Jurnalis ANTARA, Lihat Itu