Kapolri Idham Azis Aktifkan Lagi Pam Swakarsa, Arteria PDIP: Dulu Dipakai untuk Menggebuk Aksi-aksi
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Habiburokhman menentang apabila konsep Pengamanan Masyarakat Swakarsa atau Pam Swakarsa yang diaktifkan Kapolri Jenderal Idham Azis sama dengan pada masa Reformasi 1998.
"Soal konsep, tentu kami menentang bila Pam Swakarsa ini kalau seperti di tahun 1998," kata Habiburokhman saat rapat kerja Komisi III DPR dengan Kapolri Jenderal Idham Azis, Rabu (30/9).
Menurut Habiburokhman, pada 1998 kehadiran Pam Swakarsa adalah untuk melawan kelompok reformasi. Bahkan, kata dia, sebagiannya juga bersenjata.
"Jelas, kami juga ada di lapangan diblok Pam Swakarsa, sehingga terjadi bentrok dan sebagainya," ungkap Habiburokhman.
Selain soal konsep, anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra itu pun mempertanyakan kenapa harus diberi nama Pam Swakarsa. Menurutnya, masih banyak nama lain yang bisa diberikan dan tidak menimbulkan trauma kepada masyarakat akan Pam Swakarsa di masa lalu.
"Soal nama, alangkah banyak nama lain. Kenapa harus pakai nama Pam Swakarsa? Bisa pakai nama lain yang tidak menimbulkan trauma," ujar Habiburokhman.
Anggota Komisi III DPR Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan menyatakan, diksi Pam Swakarsa bagi yang mengikuti dan mengalami peristiwa 1998 memang agak sensitif.
"Karena Pam Swakarsa zaman dulu dipakai untuk menggebuk, pak, (menggebuk, red) aksi-aksi dan kegiatan demokrasi," kata Arteria dalam raker tersebut.
Komisi III DPR menentang apabila konsep Pam Swakarsa yang diaktifkan Kapolri Jenderal Idham Azis sama dengan pada masa Reformasi 1998.
- Komisi III Gelar RDPU Soal Misteri Pembunuhan Perantau Minang di Jakarta Timur
- RDPU Kasus Pembacokan di Tasikmalaya, Ketua Komisi III DPR Usir Kuasa Hukum Korban
- Polemik Hasto Tersangka, Habiburokhman Gerindra: Sampai Kiamat Enggak Selesai
- Habiburokhman Gerindra Sebut Mahfud Md Orang Gagal, Apa Sebabnya?
- Budi Arie Diperiksa Bareskrim, Habiburokhman Gerindra Merespons Begini
- Dilaporkan ke MKD, Anggota DPR Penyebar Isu Cawe-Cawe Parcok Harus Buktikan Ucapannya