Kapolri : Kelompok Teroris Cirebon Punya Rencana Besar

Kapolri : Kelompok Teroris Cirebon Punya Rencana Besar
Kapolri : Kelompok Teroris Cirebon Punya Rencana Besar
Jenderal yang memelihara kumis sejak lulus Akpol (1978) ini meminta masyarakat membantu kepolisian menutup ruang gerak para teroris. "Saya kira pencegahan dari warga penting agar tidak ada satupun wilyah yang tidak terdeteksi," katanya.

Syarif adalah bomber Cirebon yang menyerang masjid Mapolresta Cirebon pada 14 April lalu. Syarif berhasil melukai 32 orang. Dia sendiri tewas dengan perut terburai dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Pondok Rangon, Jakarta Timur. Secara terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar menjelaskan, penyidik sedang mendalami hubungan kelompok ini dengan kelompok Klaten. "Ada dua DPO yang saling terkait," katanya kemarin.

Kelompok Klaten dipimpin oleh Ahmad Setyo yang sudah tertangkap. Beberapa anggota kelompok yang meneror beberapa masjid di wilayah Klaten dan Jogjakarta ini adalah pelajar. Sebagian sudah disidangkan di PN Klaten. Menurut Boy, dua DPO dari kelompok Klaten adalah orang yang diduga menjadi instruktur pembuatan bom kelompok Cirebon. "Masih kita kejar dengan keterangan dari tersangka yang sudah ditangkap," katanya.

Sebelumnya, Densus 88 sudah menangkap tiga orang yang memberikan senjata api untuk kelompok Cirebon. Pertama yang ditangkap polisi adalah Zulkifli Lubis di Boyolali, Jawa Tengah Sabtu (7/5) pukul 19.00. Menurut Boy, JH ditangkap terkait penjualan senjata api jenis FN. Di pasaran, senjata api jenis pistol tersebut dijual sekitar Rp 10 juta.

JAKARTA---Penyidikan intensif Densus 88 Mabes Polri dan Polda Jawa Barat menyimpulkan aksi bom bunuh diri M Syarif direncanakan dengan baik. Motif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News