Kapolri Luncurkan Program Polisi RW Jelang Pemilu, Pengamat Menanggapinya Begini
“Dengan begitu dalam pemilihan pemimpin, masyarakat akan cenderung membicarakan visi, misi dan program calon,” katanya.
Pandangan Arif berbeda dengan pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto.
Dia menilai program Polisi RW berpotensi menjadi alat politik.
Sebab, bisa saja secara konsep seolah baik untuk mendekatkan pelayanan pada masyarakat, tetapi tidak secara konsep menyangkut teori kekuasaan.
“Seperti dalam pendekatan Orwellian, di mana polisi menjadi alat kontrol dan memata-matai aktivitas masyarakat,” kata Bambang, Jumat (19/5).
Bambang menyebut Indonesia sudah memasuki masa pemilihan umum.
Kasus-kasus pengerahan aparat negara dalam pemenangan salah satu kandidat pemilu sudah sering terjadi.
“Seharusnya menjadi pembelajaran agar tidak terulang lagi,” kata Bambang.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meluncurkan program polisi RW jelang pemilu, pengamat menanggapinya begini.
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- Kapolri Minta Masyarakat Tak Memaksa Berkendara Jika Lelah Menyetir
- Kapolri Bentuk Direktorat PPA dan PPO, Positif Bagi Perempuan dan Anak
- Soroti Kasus Kekerasan Seksual Diselesaikan Lewat Pernikahan, Sahroni: Logika Keliru
- Direktorat PPA &PPO Diharapkan Dorong Peringkat Kesetaraan Gender Indonesia