Kapolri: Macet, Pemudik Panik Kehabisan BBM
jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menilai belum rampungnya infrastruktur tol Pejagan-Brebes memicu terjadinya kemacetan. Sebab jalan tersebut belum bisa menampung volume kendaraan yang besar.
Hal tersebut menimbulkan permasalahan yang berujung pada kemacetan panjang puluhan kilometer di sepanjang tol Pejagan-Brebes.
Badrodin menyebut sejumlah titik hambatan yang menyebabkan kendaraan melambat. Terutama di pintu keluar tol Brebes Timur. Sementara itu, kendaraan setiap menit bertambah dan menumpuk di belakangnya.
"Karena tolnya sampai Brebes Timur saja. Di Brebes Timur, dari sembilan gerbang yang ada, saat keluar hanya ada dua jalur, ditambah antrean panjang di depannya. Kemudian dialirkan ke jalan arteri keluar Palimanan. Sehingga ketemunya antara arteri dan keluar tol Brebes Timur," jelas Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (6/7).
Barodin menjelaskan usai keluar dari gerbang tol Brebes Timur, pemudik akan dihadapkan dengan antrean kendaraan di SPBU. Mau tidak mau, pemudik yang memiliki cukup bensin turut terjebak dalam antrean tersebut.
"Di samping itu, juga ada Pasar Tumpah. Juga ada beberapa angkutan umum yang bikin tersendat," ujar Badrodin.
Belum lagi, terdapat perlintasan kereta api yang menutup setiap 20 menit. Pelambatan-pelambatan tersebut, kata Badrodin, menyumbang kemacetan parah.
Sementara itu, akibat kemacetan parah, akhirnya pemudik terganggu psikologisnya. Mereka yang terjebak macet sekian jam, dihadapkan dengan habisnya bensin pada kendaraan, mencoba untuk menjemput bensin di SPBU.
- 5 Berita Terpopuler: Terungkap Kriteria Honorer dapat Afirmasi di Seleksi PPPK, Silakan Lapor ke Sini jika Ada Kekurangan
- Program Sarapan Sehat Bergizi tak Hanya untuk Anak Didik, Tetapi juga Menyasar Para Guru
- Heboh Polisi Tembak Polisi di Sumbar, Perintah Kapolri Tegas!
- Kasat Reskrim Tewas Ditembak AKP Dadang Iskandar, Ini Diduga Pembunuhan Berencana
- Ariawan: KWP Siap Berkolaborasi dengan DPD RI Demi Bangsa dan Negara
- Judi Online Rusak Generasi Muda, Menpora Dito Nyatakan Perang