Kapolri Minta Maaf, Azis Syamsuddin: Saya Rasa tidak Perlu Diperdebatkan Lagi
Namun, kata dia, belakangan beredar luas hingga memunculkan pertentangan.
"Memang jelas, jika surat telegram itu berlaku maka akan memunculkan persepsi, kesan, maupun penafsiran yang beragam. Harapannya, ini tidak terjadi lagi di tubuh Polri," kata Dewan Pembina Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).
Azis berharap Polri tetap bertindak tegas dalam setiap pelanggaran.
Namun, kata dia, sikap tegas itu dibarengi dengan cara yang lebih humanis.
"Tegas bukan berarti keras dan brutal,” kata wakil ketua umum Partai Golkar itu.
Azis menambahkan tegas berarti menjalankan tugas sesuai SOP.
“Serta, mampu mengedepankan sisi humanis untuk masyarakat," lanjut dia.
Azis menambahkan tidak bisa dipungkiri bahwa belakangan muncul video atau tayangan di media yang menunjukkan arogansi dari oknum Polri. Menurut Azis, setiap gerak-gerik perilaku anggota Polri, selalu menjadi sorotan di media khususnya publik.
Azis Syamsuddin merespons permintaan maaf Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait surat telegram yang salah satu poinnya melarang media massa menyiarkan tindakan kekerasan dan arogansi anggota polisi.
- Sarmuji: Golkar Pastikan Hadir Jika Pemerintah Ajak Diskusi Soal RUU Perampasan Aset
- Prabowo Ingin Hapus Kuota Impor, Riyono Komisi IV: Demi Memberikan Ruang Keadilan
- Hakim Terseret Kasus Suap, Legislator Minta MA Membenahi Sistem Promosi Jabatan
- Eksistensi Suap Hakim, Mafia Hukum dan Peradilan di Indonesia: Penyakit Kronik dan Upaya Penanggulangannya
- Revisi UU TNI: Menyelaraskan Ketahanan dengan Dinamika Zaman
- Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir Sampaikan Usulan Guna Mitigasi Kebijakan Tarif Resiprokal AS