Kapolri Pastikan Bakal Usut Pemalsuan e-KTP

jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan bahwa pihaknya siap melakukan penyidikan atas terhadap beredarnya kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) palsu buatan Tiongkok dan Prancis. Menurutnya, pemalsuan dokumen negara sudah masuk dalam tindak pidana.
"Kalau memang ada dipalsukan, itu kan tindak pidana untuk pemalsuan. Kita siap melakukan penyidikan kalau memang ada pihak tersebut," ujar Sutarman di kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, (17/1).
Namun, Sutarman juga mengungkapkan kendala untuk menelusuri e-KTP palsu. Menurutnya, e-KTP baru dianggap palsu jika sudah digunakan untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Jika tidak, akan cukup sulit untuk dideteksi.
Meski demikian Sutarman menegaskan bahwa pemalsuan e-KTP bukan tergolong delik aduan sehingga Polri bisa segera bergerak. "Enggak perlu aduan. Tapi kalau enggak ada laporannya, minimal kita tahu ke mana. Yang jelas kan lebih baik ada dipalsukan di mana, tempatnya di mana. Dari situ kita bisa melakukan penyelidikan," sambungnya.
Sejauh ini, kata Sutarman, polisi memang belum menemukan pelaku tindak pidana yang menggunakan e-KTP palsu. Sebab, belum semua instansi memiliki alat pembaca data di e-KTP.
"Kebanyakan tindak pidana masih KTP biasa. Mungkin perbankan belum semuanya punya card reader, scannernya. Kalau manual kan fotokopi dan mereka ubah-ubah," tandasnya.(flo/jpnn)
JAKARTA - Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan bahwa pihaknya siap melakukan penyidikan atas terhadap beredarnya kartu tanda penduduk elektronik
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eks Sesmilpres Sebut KKB Sudah Menyerang Wibawa Negara
- Buruh Jogja Gelar Aksi Besar-besar Peringati May Day, Ini Tuntutannya
- Program Prabowo Disebut Bisa Ubah Nasib Rakyat, 8 Juta Lapangan Kerja Bakal Tercipta
- Minta Wartawan Keluar Saat Acara Danantara, Prabowo: Tertutup, Saya Banyak Menegur Direksi
- Ahmad Luthfi Kumpulkan 7.810 Kades untuk Ikut Sekolah Anti-korupsi Jateng
- Kejagung Berpeluang Terapkan Pasal TPPU dalam Kasus Suap Rp60 Miliar