Kapolri Pastikan Pelaku Bukan Ormas
Senin, 07 Februari 2011 – 02:20 WIB
JAKARTA - Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan pelaku tindak kekerasan yang terjadi di Cikeusik, Pandeglang, Banten, bukan berasal dari organisasi masyarakat (Ormas) tertentu. Menurutnya, peristiwa yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan enam orang luka berat itu dilakukan warga setempat.
"Dari laporan Polsek Cikeusik bahwa itu warga Cikuesik," kata Jenderal Timur Pradopo, usai rapat tertutup di Kantor Menko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (6/2) malam.
Timur juga membantah adanya keterlibatan gerakan Negara Islam Indonesia (NII) yang juga disebut berafiliasi dengan Jama'ah
Islamiyah. Di mana salah seorang tokohnya, Imam Samudera, lahir di Malimping, berdekatan dengan Cikeusik. "Sampai sekarang tidak ada kaitan dengan Imam Samudera," katanya.
Hal yang sama juga dikatakan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto. Kata dia, sekitar 1.500 warga yang berada di lokasi kejadian merupakan masyarakat setempat. "Saya tidak menyebut ormas. Yang jelas ada 1.500 warga di situ, tidak mungkin polisi mengidentifikasi dari siapa," ucapnya. (awa/jpnn)
JAKARTA - Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan pelaku tindak kekerasan yang terjadi di Cikeusik, Pandeglang, Banten, bukan berasal dari organisasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Hak Konstitusional Firli Bahuri Harus Dihormati
- Jenderal Polri Menjamin Penanganan Kasus Penembakan Siswa Semarang Transparan
- Katarina Minta Jaksa Segera Eksekusi Pelaku Pemalsuan Akta Setelah Kasasi Dikabulkan
- Pensiunan Notaris Diduga Dikriminalisasi dengan Sengketa Perdata yang Dipidanakan
- Kebakaran Melanda Rumah Padat Penduduk di Tanah Abang, Ini Dugaan Penyebabnya
- Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024, Sudah Diantisipasi, 3 Alasannya