Kapolri: Penanggulangan Terorisme sudah Junjung Supremasi Hukum dan HAM
jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengklaim penanggulangan terorisme di Indonesia telah menjunjung tinggi supremasi hukum dan nilai-nilai hak asasi manusia (HAM).
Menurut dia, pendekatan penegakan hukum sangat tepat diterapkan di Indonesia dalam iklim demokrasi yang menjunjung tinggi supremasi hukum dan penghormatan terhadap nilai-nilai HAM.
“Pendekatan penegakan hukum telah merebut simpati publik kepada pemerintah negara dalam upaya penanggulangan terorisme,” ujar Tito dalam pesan siarannya, Rabu (23/1).
Jenderal bintang empat ini menyebut, penanggulangan terorisme di Indonesia menggunakan dua pendekatan yakni hard power dan soft power. Bahkan, Indonesia sudah diakui mampu menanggulangi terorisme oleh negara dunia.
“Kombinasi antara pendekatan hard power dan soft power itu juga dinilai berhasil dan telah menarik berbagai negara asing dan lembaga internasional,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, pendekatan hard power adalah penegakan hukum secara tegas, profesional, dan dengan menunjunjung tinggi nilai-nilai HAM.
Kemudian, pendekatan soft power berupa deradikalisasi, kontraideologi, kontraradikalisasi, netralisasi saluran penyebaran ideologi radikal serta netralisasi situasi kondusif terhadap penyebaran ideologi radikal.
“Ini sangat efektif dalam upaya penanggulangan terorisme di Indonesia,” tandas eks Kapolda Metro Jaya ini. (cuy/jpnn)
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengklaim penanggulangan terorisme di Indonesia telah menjunjung tinggi supremasi hukum dan nilai-nilai hak asasi manusia (HAM).
- Kepala BNPT Ingatkan Waspadai Perkembangan Ideologi Terorisme dari Akarnya
- BNPT-Kementerian Keamanan Publik Tiongkok Teken MoU Penanggulangan Terorisme
- BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi ke Coordination Unit for Threat Analysis Belgia
- BNPT Apresiasi Peran UNODC dalam Penanggulangan Terorisme di Indonesia
- Komjen Rycko Amelza Upayakan Pendekatan Kemanusiaan dalam Penanggulangan Terorisme
- Komjen Boy Ajak Alumni Ponpes Al-Falah Ploso Melawan Propaganda Radikal dan Teroris