Kapolri Perintahkan Tunda Proses Hukum Calon Kepala Daerah saat Pilkada 2020
jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Idham Azis mengeluarkan surat telegram khusus untuk menjaga netralitas Polri dalam proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Telegram dengan ST/2544/VIII/RES.1.24./2020 per tanggal 31 Agustus 2020 itu memuat tentang penundaan proses hukum terhadap calon kepala daerah.
Sebagaimana termaktub dalam telegram itu, demi menjaga profesional dan netralitas, seluruh anggota Polri selama pelaksanaan Pilkada 2020 diminta untuk menunda proses hukum baik penyelidikan atau penyidikan terhadap seluruh calon kepala daerah yang diduga terjerat kasus pidana.
Seluruh jajaran Korps Bhayangkara diminta untuk tidak melakukan pemanggilan maupun upaya hukum lain yang mengarah ke persepsi publik mendukung salah satu peserta pilkada serentak tersebut.
"Ya benar (Kapolri keluarkan telegram). Paslon yang sedang bermasalah hukum kalau polisi lakukan pemeriksaan bisa dituduh tidak netral. Itu yang dihindari," kata Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono kepada wartawan, Rabu (2/9).
Masih dalam telegram, proses hukum kepada peserta pilkada nantinya akan dilanjutkan kembali setelah tahapan pesta demokrasi lima tahunan tersebut berakhir.
Kapolri menegaskan, apabila ada anggota atau penyidik yang melanggar hal tersebut akan diberikan sanksi dengan diproses secara disiplin maupun kode etik.
Dalam telegram juga menyebutkan bahwa aturan penundaan tidak akan berlaku kepada peserta pilkada yang diduga melakukan tindak pidana pemilu, tertangkap tangan, mengancam keamanan negara (kamneg), dan mereka yang terancam hukuman seumur hidup serta mati.
Kapolri Jenderal Idham Azis berkomitmen untuk menjaga netralitas Polri dalam Pilkada 2020. Salah satunya dengan mengeluarkan telegram terkait penundaan proses hukum calon kepala daerah.
- Perayaan HUT YBB Berlangsung Meriah, 5 Kapolri Senior Hadir
- Kapolri: Direktorat PPA-PPO Hingga Polda-Polres Dukung Perlindungan Perempuan dan Anak
- Kapolri Minta Para Penyidik Cegah Potensi Kebocoran Anggaran Negara
- Kapolri Ajak Kader Muda Al Washliyah Ikut Kawal & Wujudkan Indonesia Emas 2045
- Kerja Kapolda Metro dapat Sorotan Buntut Kasus DWP
- Pernyataan Penasihat Kapolri Dianggap Bisa Kikis Kepercayaan Masyarakat ke Polisi