Kapolri Pilih Para Perwira Muda Polri untuk Jadi Kapolda
jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri telah melakukan mutasi terhadap para perwiranya di sejumlah posisi penting. Dalam mutasi kali ini, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengangkat sejumlah perwira tinggi yang masih tergolong muda ke jabatan-jabatan strategis di Polri.
Menurut Tito, mutasi di Polri itu sebagai imbas pergantian Wakil Kepala Polri setelah Komjen (Purn) Syafruddin menjadi menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (MenPAN-RB). Tito mengatakan, Syafruddin sebagai alumnus Akpol 1985 harus pensiun dini karena menjadi menteri.
Selanjutnya, Tito menunjuk Komjen Ari Dono yang juga lulusan Akpol 1985 sebagai pengganti Syafruddin di posisi Wakapolri. Namun, Ari Dono dari segi umur lebih muda ketimbang Syafruddin.
Kini, Tito pun melirik jenderal Polri yang lebih muda. Alasannya, kebanyakan lulusan Akpol 1985 dan 1986 sudah memasuki masa pensiun.
"Ada angkatan 86, 87, 88, 89, yang paling junior angkatan 93 Kapolda Banten Teddy (Brigadir Jenderal Teddy Minahasa). Ini merupakan bentuk proses regenerasi di lingkungan Polri yang memang sudah seharusnya terjadi," kata Tito usai melantik sejumlah kapolda di Mabes Polri, Jakarta, Senin (20/8).
Sejumlah perwira Polri yang ikut pelantikan hari ini antara lain Irjen Martuani Sormin (Akpol 1987) menggantikan Irjen Boy Rafli Amar Akpol (1988) sebagai Kapolda Papua.
Selanjutnya Boy yang pernah memimpin Divisi Humas Polri dimutasi ke jabatan baru. Yakni wakil kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Wakalemdiklat) Polri.
Kemudian ada Brigadir Jenderal Widodo Eko Prihastopo (Akpol 1986) yang menggantikan menggantikan Irjen Nandang (Akpol 1985) di posisi Kapolda Riau.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengangkat sejumlah perwira tinggi yang masih tergolong muda ke jabatan-jabatan strategis di Polri.
- Mendagri Tito Dukung Sukseskan Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- Kapolri Minta Masyarakat Tak Memaksa Berkendara Jika Lelah Menyetir
- Kapolri Bentuk Direktorat PPA dan PPO, Positif Bagi Perempuan dan Anak
- Soroti Kasus Kekerasan Seksual Diselesaikan Lewat Pernikahan, Sahroni: Logika Keliru