Kapolri Sebut Jemaat Ahmadiyah Menolak Dievakuasi
Senin, 07 Februari 2011 – 05:50 WIB

Kapolri Sebut Jemaat Ahmadiyah Menolak Dievakuasi
JAKARTA - Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan, polisi telah melakukan pencegahan terhadap tindak kekerasan yang terjadi di Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (6/2). Namun di saat polisi hendak melakukan evakuasi terhadap Jemaah Ahmadiyah, bersamaan pula ada 1500 warga yang kemudian "menyerang" sehingga tindak kekerasan tidak terelakkan. Mantan Kapolda Metro Jaya ini menambahkan, pihaknya sudah mendapatkan informasi sejak Kamis (3/2) lalu bahwa di Desa Cibende Kecamatan Cikeusik, Pimpinan Ahmadiyah Ismail Suparman akan menggelar kegiatan keagamaan. Tetapi, masyarakat di Cikeusik tidak menerimanya dan akan melakukan penertiban.
Timur menuturkan, sebelum terjadi tindak kekerasan terjadi, sekitar pukul 07.00 WIB seseorang bernama Deden dari Bekasi yang mengaku dari Pimpinan Pusat Jemaat Ahmadiyah datang ke rumah Ismail Suparman, yang dikenal sebagai Pimpinan Jemaat Ahmadiyah Desa Cibende. Rombongan Deden, kata Timur, berjumlah 15 orang dengan mengendarai dua unit mobil.
Baca Juga:
"Dan menyatakan bahwa rumah itu adalah inventaris dari Pengurus Pusat Ahmadiyah. Sehingga kalau memang ada masyarakat mau merusak atau menertibkan itu, harus dipertahankan karena memang bagian dari inventaris dari warga Ahmadiyah. Polisi menghimbau untuk bisa dievakuasi namun tetap tidak mau, bersamaan dengan itu kurang lebih 1500 orang melakukan langkah melanggar hukum," kata Timur.
Baca Juga:
JAKARTA - Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan, polisi telah melakukan pencegahan terhadap tindak kekerasan yang terjadi di Kecamatan
BERITA TERKAIT
- Berbelasungkawa Meninggalnya Paus Fransiskus, Hasto: Beliau Tokoh Perdamaian Dunia
- Pemda Ogah Usulkan Pengangkatan PPPK Paruh Waktu, BKN Pastikan NIP Tidak Diterbitkan
- KSBSI Pastikan Aksi May Day Bakal Berlangsung Damai Meski Suarakan Upah Bermasalah
- Ketum GP Ansor: Ganggu Ketahanan Pangan, Hadapi Banser Patriot!
- Mantan Penyidik KPK yang Dijuluki Raja OTT Dilantik Jadi Deputi di BPH
- Minta Harga Kontrak Baru Formula E Diturunkan, Pramono: Kalau Mau Diperpanjang, Dimurahin Dong