Kapolri Sebut Media Massa Bisa jadi Ancaman
jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan bahwa media massa bisa menjadi ancaman. Sebab, satu anggota Polri yang disorot karena berkasus, bisa menjatuhkan citra Korps Bhayangkara.
Karenanya, dia menginstruksikan kepada perwira agar memanajemeni media massa. Menurutnya, media massa bisa merusak citra Polri yang tengah menggalakkan reformasi internal.
"Anggap ada 430 ribu anggota polisi baik tapi tidak termonitor oleh media. Tapi ketika satu anggota perwira yang ditemukan di emperan toko jadi viral berkembang terus menerus," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/10).
Menurut Tito, yang membentuk pikiran masyarakat adalah media massa.
"Lihat satu kasus di Pondok Indah, penyanderaan. Ditangani aparat Polda Metro dengan sangat baik delapan jam live visual media, dan akhirnya berhasil membuat persepsi publik Polri profesional. Padahal di Polda lain ada kasus yang hampir sama tapi saat penanganannya tidak termonitor," tandas Tito. (mg4/jpnn)
JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan bahwa media massa bisa menjadi ancaman. Sebab, satu anggota Polri yang disorot karena berkasus,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pj Gubernur Sumut Jajaki Kerja Sama Pendidikan dan Perdagangan dengan Jepang
- Forum Kiai Jakarta Sebut Pernyataan Suswono Bukan Penistaan Nabi Muhammad
- Bang Edi Apresiasi Bareskrim Bongkar Parbrik Narkoba Beromzet Rp 1,5 Triliun
- BAZNAS Salurkan Bantuan Pangan dan Infrastruktur Rp 112, 1 Miliar untuk Palestina
- Penempatan Guru PPPK ke Sekolah Swasta Hampir Pasti, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Semringah
- Bocah SD yang Terseret Arus Banjir Ditemukan Tim SAR Gabungan, Begini Kondisinya