Kapolri Sekarang Tak Pandang Bulu, Ogah Lindungi Anak Buah Bermasalah
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean menanggapi maraknya tindak kekerasan yang melibatkan anggota Polri belakangan ini.
Pegiat media sosial itu menilai kemajuan teknologi membuat berbagai pelanggaran yang dilakukan polisi lekas viral karena ada foto ataupun videonya.
"Ini sebetulnya sesuatu hal yang bagus agar semua kesalahan yang tidak sesuai protap (prosedur tetap, red) dan tidak mengikuti kode etik disiplin anggota Polri terungkap," kata Ferdinand, Rabu (27/10).
Menurut dia, hal tersebut juga positif untuk mempercepat reformasi internal Polri agar Korps Bhayangkara itu menjadi institusi yang makin baik, responsif, dan humanis.
"Bisa dijadikan dasar untuk terus memperbaiki kinerja Polri ke depan," tuturnya.
Ferdinand mengatakan bisa jadi pada masa lalu juga banyak tindakan indisipliner anggota kepolisian. Namun, berbagai pelanggaran itu tidak terungkap karena tak tereskpos di publik seperti saat ini.
Oleh karena itu, Ferdinand juga tak memungkiri akhir-akhir ini citra Polri tergerus gara-gara banyak polisi yang bermasalah dengan hukum.
"Satu hal yang harus kita lihat dari banyaknya bermunculan peristiwa indisipliner yang memicu stigma negatif terhadap Polri ialah respons dari pimpinan," ujar Ferdinand.
Ferdinand Hutahaean menilai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo cukup responsif dalam menyikapi polisi bermasalah.
- Wayan Sudirta Soroti Sejumlah Persoalan di Institusi Polri Termasuk Kasus Penembakan Anggota Paskibraka di Semarang
- Sinergi dengan Polri & TNI, Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan di 3 Wilayah Ini
- Jenderal Sigit Pastikan Kesiapan Polri Jelang Pilkada Serentak 2024
- Lemkapi Sebut Perbuatan AKP Dadang Telah Menurunkan Muruah Kepolisian
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak