Kapolri Tak Ingin Sebutan 'Buaya' Lagi

Kapolri Tak Ingin Sebutan 'Buaya' Lagi
DEMO - Massa pendukung Bibit dan Chandra dari KPK, saat melakukan unjuk rasa di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (2/11), lengkap dengan personifikasi boneka buaya yang selama ini disebut-sebut mewakili Polri dalam polemik polisi vs KPK. Foto: Ukon Furkon Sukanda/Indopos.
"Selesai sudah. Jangan lagi diperpanjang. Cicak bagian dari saya dan KPK bagian dari kepolisian. Cicak, ya kita yang cicak," kata BHD usai mengikuti silaturahmi.

Dalam pertemuan tersebut, BHD diminta untuk menangguhkan penahanan dua mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah. Sebab, alasan penahanan mereka tak logis, yakni disebutkan berpotensi melenyapkan barang bukti, kabur dan mempengaruhi opini masyarakat dengan menggelar jumpa pers. BHD mengaku tak bisa menjanjikannya, namun dia bakal membicarakannya bersama pejabat Polri terkait. "Nanti kami bahas dulu," katanya.

Mengenai pembentukan tim independen dan tuntutan gelar perkara, BHD menjamin Polri akan terbuka dalam hal itu. Dia siap bekerjasama dengan tim independen. "Kami terbuka," katanya.

Apakah akan memberi sanksi kepada Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji? BHD tak langsung menjawab. "Emm, sudahlah," katanya lantas beranjak pergi meninggalkan ruangan.

JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD) rupanya kesal terus disebut sebagai 'buaya'  yang melawan 'cicak'. Buktinya, BHB

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News