Kapolri Tak Ingin Sebutan 'Buaya' Lagi
Selasa, 03 November 2009 – 05:33 WIB
Tifatul menuturkan, pertemuan tersebut sejatinya dihadiri pula oleh Jaksa Agung Hendarman Supandji. Namun, karena ada acara lain, Hendarman tak bisa datang. Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, pertemuan berlangsung terbuka. Perwakilan media menyampaikan bahwa apa yang dilakukan Polri pada Bibit dan Chandra menyakiti rasa keadilan masyarakat.
Di bagian lain, di Mabes Polri seharian kemarin santer terdengar kabar bahwa Kepala Badan Reserse Kriminal Komjen Susno Duadji akan mengundurkan diri. Beberapa perwira menengah yang dihubungi media JPNN mengaku juga mendengar kabar itu. "Sudah ramai sejak minggu kemarin," kata salah satu sumber.
Menurut perwira yang tak mau disebutkan namanya itu, posisi Susno terus menjadi rasan-rasan di internal kepolisian. "Tapi, ya, cuma ngobrol saja antar teman. Tidak berani komentar pada sikap pimpinan," katanya.
Susno sendiri hingga kemarin tidak terlihat di depan wartawan. Saat pengumuman penahanan Bibit dan Chandra, Kamis ( 29/10), Susno tidak ada di tempat. Posisinya diwakili oleh Wakabareskrim Mabes Polri Irjen Dikdik Mulyana Arief Mansur. Kepada wartawan, Dikdik menjelaskan posisi Susno saat itu berada di Puncak, Bogor, Jawa Barat, mendampingi para jenderal yang sedang dikumpulkan Kapolri.
JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD) rupanya kesal terus disebut sebagai 'buaya' yang melawan 'cicak'. Buktinya, BHB
BERITA TERKAIT
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak