Kapolri Tepis Kejanggalan Penyergapan Teroris
jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Sutarman menepis tudingan sejumlah pihak yang menilai penyerbuan kelompok terduga teroris di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, pekan lalu banyak kejanggalan.
"Penyergapan teroris itu yang tahu persis saya. Karena mulai dari tahap awal saya ada di situ," kata Sutarman usai melantik sejumlah pejabat di jajaran Polri dan Polda, Senin (6/1) di Rupatama Mabes Polri.
Menurut Sutarman, seseorang menilai sesuatu dari apa yang diketahui dari media dan sejumlah aspek lainnya. "Itu adalah penilaian seseorang," tegasnya.
Namun yang jelas, Sutarman menegaskan bahwa Polri juga tidak menghendaki adanya korban jiwa, baik dari pihak terduga teroris maupun polisi.
Ia mengatakan Polri sudah melalukan langkah-langkah soft untuk tidak terjadinya korban meninggal. "Itu komitmen Polri sehingga saya hadir di situ," tegasnya.
Jenderal bintang empat itu mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan negosiasi agar kelompok terduga teroris menyerah. Menurutnya, negosiasi ini juga yang membuat penggerebekan berlangsung lama.
"Kalau mereka menyerah maka kita tidak akan apa-apakan dan akan diproses secara hukum. Jadi kita meyakinkan. Saya dengan Kabareskrim ada di situ menyaksikan dari awal," ujar Sutarman.
Namun, kata Sutarman, kelompok terduga terorisi itu masih bertahan dan melakukan penembakan kepada anggota Polri. "Itu dinilai oleh tim lapangan sangat membahayakan jiwa petugas, maka dilakukan tindakan-tindakan penegakan hukum," ungkapnya.
JAKARTA - Kapolri Jenderal Sutarman menepis tudingan sejumlah pihak yang menilai penyerbuan kelompok terduga teroris di Ciputat, Tangerang Selatan,
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024
- Masih Terima Endorsement Meski Sudah Jadi Pejabat Negara, Raffi Ahmad: Kan Enggak Ada Larangannya
- Anak Muda Indonesia Pendiri Desa Bumi Jadi Pembicara di Diskusi PBB