Kapolri: Ya, Tukar Posisi dengan Pak Anang

jpnn.com - JAKARTA – Tanpa banyak diduga sebelumnya, Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) menetapkan Kabareskrim Komjen Budi Waseso bertukar posisi dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Anang Iskandar.
Keputusan itu mengakhiri semua spekulasi tentang apakah Budi Waseso masih bertahan atau dicopot dan siapa yang menjadi penggantinya jika jadi dicopot.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengabarkan keputusan terbaru Wanjakti tersebut saat dihubungi Jawa Pos tadi malam pukul 23.00.
”Ya, tukar posisi dengan Pak Anang,” ujarnya melalui ponsel. Namun, saat ditanya apa pertimbangan menukar posisi Anang dan Budi Waseso, Badrodin diam dan menutup teleponnya.
Prestasi Anang Iskandar saat menjabat kepala BNN cukup mentereng. Saat Anang memimpin BNN yang berkantor di Cawang itu, berbagai kejahatan narkotika dikuak. Salah satu yang terbesar adalah upaya penyelundupan 800 kg sabu-sabu di Bandara Soekarno-Hatta.
Anang juga aktif melakukan terobosan penanganan kasus narkoba. Bandar dimiskinkan dengan penyitaan aset-aset, lalu pengguna diarahkan ke rehabilitasi.
Sebelumnya dia menjabat Kadivhumas Mabes Polri, Kapolda Jambi, dan Kapolwiltabes Surabaya. Waktu jadi Kapolwiltabes Surabaya, dia bahkan beberapa kali diketahui menolak intervensi kasus oleh jenderal polisi dari Mabes Polri. (idr/ano/c10/kim)
JAKARTA – Tanpa banyak diduga sebelumnya, Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) menetapkan Kabareskrim Komjen Budi Waseso bertukar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Terima Wamen Perdagangan Singapura, Waka MPR Bahas Kerja Sama CCS Lintas Negara
- Bertemu Wiranto, Bamsoet Tegaskan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa
- Sekjen Siti Fauziah Sebut Penyampaian LKIP untuk Tingkatkan Kinerja Setjen MPR
- Langkah Tegas Prabowo Menyelamatkan BUMN Bukan Omong Kosong
- Dua Petani di Sukabumi Tersambar Petir, Begini Kondisinya
- Lokataru Sebut Putusan MK Menunjukkan Mendes Yandri Lakukan Intervensi Politik