Kapsul Phoenix Selamatkan Belasan Penambang di Cile
Setelah Terjebak 69 Hari di Tambang
Kamis, 14 Oktober 2010 – 08:48 WIB
SAN JOSE - Setelah lebih dari dua bulan terjebak di kedalaman ratusan meter di bawah tanah, mulai dini hari kemarin WIB (13/10) satu persatu pekerja tambang di Cile mulai diangkat ke permukaan. Florencio Avalos, sopir berusia 31 tahun, dipilih sebagai orang pertama di antara 33 pekerja yang terperangkap di tambang yang runtuh sejak 5 Agustus lalu. Kendaraan penyelamat ini dilengkapi dengan pasokan oksigen, perangkat komunikasi dua arah, video kamera, roda pada sisi kapsul dan pintu darurat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Semua perangkat ini bisa memastikan para pekerja dalam kondisi baik dan bisa berkomunikasi dengan tim di permukaan.
Dua pekerja lain yang diselamatkan setelah Avalos adalah Mario Sepulveda dan Carlos Mamani. Sepulveda (39) adalah seorang spesialis listrik, sedangkan Carlos Mamani merupakan satu-satunya warga Bolivia. Hingga berita ini diturunkan pukul 23.00 tadi malam WIB, sekitar 16 orang sudah diselamatkan oleh kapsul bernama Phoenix.
Baca Juga:
Phoenix merupakan kapsul dari baja dengan berat 420 kg dan tinggi 1,9 meter. Kapsul yang hanya mampu memuat satu orang ini didesain khusus oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Angkatan Laut Cile. Seperti yang dilansir kantor berita Associated Press, kapsul berteknologi tinggi itu dicat sesuai warna bendera Cile, yaitu merah, putih dan biru.
Baca Juga:
SAN JOSE - Setelah lebih dari dua bulan terjebak di kedalaman ratusan meter di bawah tanah, mulai dini hari kemarin WIB (13/10) satu persatu
BERITA TERKAIT
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran