Kapten Persema Bima Sakti, Konsisten di Usia Senja

Buah Tempaan Keluarga Tentara

Kapten Persema Bima Sakti, Konsisten di Usia Senja
HAPPY FAMILY: Waktu senggang dimanfaatkan Bima Sakti untuk bercengkerama dengan istri dan dua anaknya di rumah. F-HABIBIE/MALANG POS/JPNN
Saking parahnya cedera tersebut, Bima sampai dikirim manajemen Petrokimia untuk menjalani pengobatan di National University Hospital, Singapura. Setelah dirawat, kakinya memang mengalami banyak perkembangan positif. Tetapi, tidak demikian perkembangan mental putra pasangan H. Tukiman dan Hj Yuliani tersebut. Dia sulit menghilangkan trauma. Dia mengakui bahwa saat itu merupakan titik terendahnya sebagai pesepak bola.

"Saya benar-benar drop. Saya delapan bulan break. Saya beristirahat sangat lama karena sulit untuk bisa cepat bangkit lagi dan mengembalikan kepercayaan diri. Bahkan, satu musim saya hanya enam kali bermain untuk PSPS," jelasnya.

Saat Bima mulai lelah mengatasi traumanya, kekasihnya, R. Ade Mulyati, kembali membakar semangatnya. Ade tidak mendorong Bima untuk kembali bermain sepak bola. "Pokoknya, konsentrasi untuk sembuh saja nggak apa-apa. Kalau nggak bisa main bola, saya masih bisa bekerja kok," tutur Bima menirukan ucapan Ade yang kini menjadi istrinya.

Mendengar ungkapan Ade tersebut, Bima lantas bangkit dan kembali berkiprah di lapangan hijau dengan kaki kiri yang pernah patah. Bahkan, ketika Persema memutuskan menyeberang ke LPI, dia tidak ragu untuk turut serta. "Kami kan mencari nafkah untuk keluarga. Klub pindah ke LPI, saya ya ikut saja. Terus terang, kami memikirkan keluarga," ungkapnya.

BIMA Sakti merupakan satu di antara sekian banyak pemain Indonesia yang pernah merumput di luar negeri. Meski pernah mengalami patah kaki, saat ini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News