Kapuspen TNI: Waspadai Berita Hoax
Sabtu, 31 Desember 2016 – 09:22 WIB
jpnn.com - JPNN.com - Media sosial saat ini merupakan sarana komunikasi yang paling efektif dalam pembentukan opini publik dan penyebaran pesannya hampir tidak dapat dibendung. Saat ini sekitar 130 juta penduduk Indonesia, termasuk prajurit TNI memanfaatkannya.
Puspen TNI selalu mengikuti dan memonitor berita/informasi yang berkembang di media sosial dan saat ini selain informasi penting ternyata lebih banyak ditemukan berita-berita bohong (hoax) yang berisi fitnah, adu domba, provokasi dan berita-berita lain yang merugikan.
Beberapa kasus beredarnya berita bohong (hoax) yang merugikan institusi TNI dan nama baik Panglima TNI antara lain Dukungan kepada Panglima TNI untuk Menjadi Presiden RI, Isu Makar yang Dilakukan oleh Purnawirawan TNI yang ditayangkan Dragon TV yang diilustrasikan seperti peristiwa pemberontakan G 30 S/PKI tahun 1965, Isu ceramah Panglima TNI pada acara Maulid Nabi di Petamburan, Isu Keberpihakan TNI kepada Rakyat Bertujuan Makar, Rumor Jabatan Panglima TNI Mau Dicopot, Kuda Troya Jokowi dan Gatot Nurmantyo, juga Isu Panglima TNI minta Sumbangan untuk Korban Aceh.
Selain itu, penggunaan akun yang mengatasnamakan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berkembang cukup banyak. Di facebook saja misalnya, ada 26 akun atas nama Gotot Nurmantyo yang semuanya sangat merugikan institusi dan pribadi Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Menyikapi semakin masifnya berita-berita bohong (hoax) yang dapat menyebabkan perpecahan, membahayakan persatuan dan kesatuan, kebhinneka tunggal ikaan, dan munculnya radikalisme, maka perlu upaya-upaya dari semua komponen masyarakat untuk menyikapi media sosial ini dengan pembelajaran, kedewasaan, penuh kehati-hatian.
“Harus ada edukasi kepada masyarakat dalam menyikapi berita di media sosial, harus cek kepada yang berwenang, dan jangan mudah untuk menyebarkan kembali berita-berita tersebut,” tegas Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto melalui rilis Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa diterima Sabtu (31/12).
Untuk itu, Kapuspen TNI berharap dilakukan kanalisasi dengan memberikan penyadaran dan pendewasaan kepada pengguna media sosial. Hal ini penting untuk dapat menumbuhkan kesadaran, sikap kritis dan cerdas seluruh warga masyarakat, sehingga dapat memilah dan memilih berita yang positif, bermanfaat sesuai dengan keinginannya.
JPNN.com - Media sosial saat ini merupakan sarana komunikasi yang paling efektif dalam pembentukan opini publik dan penyebaran pesannya hampir tidak
BERITA TERKAIT
- Mayjen Richard Tampubolon Minta Prajurit TNI Meningkatkan Kemampuan Tempur
- Kumpulkan Danpus Polisi Militer TNI, Jenderal Andika: Pastikan Dia Dipecat!
- Permintaan Khusus Jenderal Andika Kepada Seluruh Prajurit Paskhas TNI AU
- TNI Terima Bantuan 6 Unit Mobil Ambulans dari PT Asabri
- Prajurit TNI Diminta Jangan Terpengaruh Politik Praktis
- Laksdya Didit Buka Rakornisdok Kodiklat TNI