Karantina Bernilai Ekonomi
Oleh: Fadel Muhammad (Wakil Ketua MPR RI)
![Karantina Bernilai Ekonomi](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/08/10/IMG_20200810_162216.jpg)
Apalagi kita sudah berpengalaman menjalani hidup seperti demikian.
Pada 1980-an terjadi epidemi virus HIV (human immunodeficiency virus) yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia.
Dalam stadium yang akut HIV menyebabkan seseorang menderita AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
HIV/AIDS telah menyebabkan ketakutan di dunia.
Pada masa-masa awal epidemi, orang-orang takut bersosialisasi karena khawatir tertular dari orang yang tidak diketahuinya membawa virus HIV.
Jumlah korbannya pun sangat tinggi. Menurut catatan WHO, sekitar 80-an juta orang di seluruh dunia menjadi penderita HIV/AIDS sejak penyakit itu muncul pertengahan 1981.
Sebanyak 36 juta di antaranya meninggal dunia.
Saat ini masih ada sekitar 37 juta orang di seluruh dunia yang menderita HIV/AIDS dan penambahannya masih terjadi.
Dulu penderita HIV/AIDS dikucilkan karena masyarakt lainnya takut tertular, sekarang masyarakat hidup berdampingan dengan ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) karena tahu bagaimana menghindari HIV/AIDS.
Ide menarik dilontarkan Menparekraf Sandiaga Uno untuk mendorong ekonomi Bali, program karantina bisa dilakukan di hotel atau resor dengan pendekatan baru
- Waka MPR: Keterlibatan Perempuan dalam Politik Bukan Hanya Sekadar Hak, tetapi
- Hadiri HUT ke-17 Partai Gerindra, Bamsoet Dukung Gagasan Presiden Prabowo
- Waka MPR Dorong Keterlibatan Aktif Masyarakat dalam Pengembangan Kawasan Cagar Budaya
- Wakil Ketua MPR Apresiasi Kebijakan Prabowo yang tak Memangkas Anggaran KIP Kuliah
- Waka MPR Berharap Kemendiktisaintek tak Memotong Anggaran Beasiswa Terkait Efisiensi
- Waka MPR Minta Lembaga di Sektor Pendidikan Tingkatkan Efektivitas Kerja