Karantina Bernilai Ekonomi
Oleh: Fadel Muhammad (Wakil Ketua MPR RI)

Tempat karantina tergantung kategori WNA dan WNI.
Bagi pejabat bisa dikarantina di tempat khusus, sedangkan untuk masyarakat umum bisa berupa hotel atau resor.
Berdasarkan Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19 yang dikeluarkan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19, WNA dan WNI yang tiba dan setelah tes PCR hasilnya negatif, harus menjalani karantina selama 5 hari.
Waktu 5 hari itu cukup panjang dan membosankan jika harus terkurung di dalam kamar.
Ini juga bisa menjadi faktor malasnya wisatawan asing datang ke Bali. Mungkin akan berbeda jika ada tawaran seperti ide Menparekraf itu.
WNA masih bisa berkegiatan lebih luas di lingkungan hotel dan resor yang ditunjuk sebagai tempat karantina selama tetap menjalankan prokes.
Mereka bisa makan di restoran, membeli suvenir, atau Tik-Tok-an (bersosial media).
Semua itu membuat kegiatan ekonomi di hotel dan resor bisa berjalan.
Ide menarik dilontarkan Menparekraf Sandiaga Uno untuk mendorong ekonomi Bali, program karantina bisa dilakukan di hotel atau resor dengan pendekatan baru
- Terima Kunjungan Rektor Al-Azhar Mesir, Muzani: Presiden Prabowo Punya Utang Budi
- Lestari Moerdijat: Tagar #KaburAjaDulu Otokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik
- Waka MPR Sebut Kolaborasi Harus Dilakukan untuk Wujudkan SDGs, HAM, dan Demokrasi
- Judol dan Pinjol Ilegal Mencemaskan, Ibas: Bangkitkan Sadar Digital
- Kunjungi Booth MPR di Pameran Kampung Hukum, Ini Kata Ketua Mahkamah Agung
- Lawan Judol dan Pinjol Ilegal, Ibas: Ciptakan Ruang Digital yang Lebih Aman & Produktif