Karantina Makassar Raih Sertifikat Manajemen Anti-Penyuapan
jpnn.com, JAKARTA - Banun Harpini, Kepala Barantan menyaksikan penyerahan sertifikat SNI ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti-Penyuapan dari Direktur PT Garuda Sertifikasi Indonesia, Johny S. Salim kepada Syafril Daulay, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Makassar.
Penyerahan dilakukan di meeting room Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Jakarta Selatan.
"Balai Besar Karantina Pertanian Makassar menjadi institusi pionir dalam sertifikasi manajeman anti penyuapan ini, selamat!" kata Jhony.
Dalam audit yang dilakukan, Jhony menjelaskan bahwa ada 4 persyaratan yang harus dipenuhi instusi untuk mendapatkan sertifikasi SNI ISO 37001:2016 yaitu tahapan pencegahan, pendeteksian, respon dan penindakan.
Tahapan pencegahan meliputi pemenuhan janji pegawai, risk study dan upaya pengendaliannya, juga uji kelayakan terhadap rekan bisnis dan calon pejabat.
Sedangkan tahapan pendeteksian adalah upaya monitoring sistem. Tahapan respon yaitu dengan mengelimininasi motivasi, pembenaran dan kesempatan atas perbuatan penyuapan juga pengelolaan laporan dari masyarakat.
Bagian terakhir adalah tahapan tindakan yaitu upaya penindakan pada pelaku dan penyempurnaan sistem yang masih lemah.
Dia juga menjelaskan setiap tahun lembaganya akan melakukan surveillance terhadap institusi yang sudah di sertifikasi.
Pertama di Indonesia penyerahan sertifikat manajemen antipenyuapan yang diterima Karantina Makassar
- Kementan Pacu Brigade Pangan Sebagai Garda Terdepan Produksi Indonesia
- Pordasi dan Kementan Berkolaborasi Dorong Pertumbuhan Peternak Kuda Lokal
- Kementan Dorong Optimalisasi Lahan di Kalimantan Utara
- Produksi Jamu Herbal jadi Bukti Kemandirian Petani di Gunung Kidul
- Kementan Dorong Smart Farming untuk Memajukan Pertanian Modern dan Berkelanjutan
- Lihat, Momen Mentan Amran Sulaiman Menikmati Jagung Bakar Bareng Masyarakat di Maros