Karena Ahok Tumbang, Jokowi Butuh Sosok seperti Cak Imin

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen DPP PKB Abdul Kadir Karding mengatakan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sangat tepat menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019 mendatang.
Pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut dinilai memiliki kualitas yang tepat untuk menutup kekurangan Jokowi, terutama setelah Basuki Tjahaja Purnama kalah di Pilkada DKI 2017 lalu.
"Pascakekalahan Ahok publik dalam tanda petik mempersepsikan Ahok itu Jokowi dan yang lainnya bukan Jokowi," ujar Karding pada diskusi yang digelar PARA Syndicate di Jakarta Selatan, Jumat (16/3).
Menurut Karding, persepsi tersebut sangat tak baik bagi elektabilitas mantan Wali Kota Surakarta tersebut. Apalagi kemudian politik identitas menguat. Jokowi banyak diserang dengan isu agama dan komunisme.
"Nah, figur cawapres harus mampu menutupi itu. Karena pengalaman pada Pilpres 2014 lalu, hal-hal seperti itu cukup susah dipadamkan. Contohnya di di Jawa Timur waktu ada pemberitaan miring soal Jokowi yang dimuat Tabloid Obor, itu pusing menghadapi isu agama dan komunis," ucapnya.
Menurut Karding, Muhaimin merupakan santri tulen. Paham keagamaannya yang rahmatan lil alamin sesuai dengan Indonesia.
Cak Imin juga pernah menjadi wakil ketua DPR termuda, duduk di eksekutif dan menjabat ketua umum partai yang sukses.
"Kalau enggak cerdas susah melakukan itu. Karena itu PKB mencalonkan ketum sebagai cawapres. Targetnya, kalau Jokowi cocok alhamdulillah. Namanya juga usaha," pungkas Karding. (gir/jpnn)
Cak Imin memiliki kualitas yang tepat untuk menutup kekurangan Jokowi, terutama setelah Ahok kalah di Pilkada DKI 2017
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- PKB & BIEN Menggelar Diskusi soal Masa Depan Perlindungan Sosial Indonesia
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Cak Imin: Tergesa-Gesa Amat, Sih
- Gus Khozin Kritik Tugu Titik Nol IKN yang Viral di Medsos
- Cak Imin Gelar Halalbihalal, Ma'ruf Amin & Sejumlah Menteri Hadir
- Poo Cendana
- Pemerintah Siapkan Regulasi Baru Untuk Perkuat Perlindungan Pekerja Migran