Karena Carpal Syndrome, Pemegang WHV Indonesia Ini Buka Bisnis di Australia

Setiap tahunnya ribuan warga Indonesia datang ke Australia menggunakan visa Working Holiday (WHV) yang bisa digunakan berlibur sambil bekerja selama satu tahun.
Namun berapa banyak diantara mereka yang kemudian membuka usaha sendiri, dan bukannya bekerja dengan orang lain?
Salah seorang yang melakukannya adalah Hermin Krismiati, wanita berusia 30 tahun asal Surabaya, yang sekarang tinggal di Darwin, Northern Territory.
Pada awalnya Hermin yang datang di tahun 2017 bekerja sebagai asisten dapur dan pengurus rumah tangga di sebuah hotel di sana.
Satu bulan kemudian, ia harus beralih profesi ketika tahu pekerjaan berat tersebut menimbulkan apa yang dikenal dalam istilah kesehatan sebagai carpal tunnel syndrome, penyakit yang menyebabkan nyeri dan kebas di pergelangan tangan.
"Penyakit ini saya dapatkan karena waktu itu harus angkat kasur ketika mengganti seprai sewaktu jadi pengurus rumah tangga yang menurut saya berat," ungkap Hermin.
"Terus waktu kerja sebagai asisten dapur juga cuci alat-alat dapur yang berat. Sementara dulu tidak kebiasaan olahraga dan kerja fisik. Mungkin karena itu tangan saya kaget."
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?
- Dunia Hari Ini: Pesawat Delta Air Terbalik, Tak Ada Korban Jiwa