Karena Carpal Syndrome, Pemegang WHV Indonesia Ini Buka Bisnis di Australia
Karena kejadian tersebut, Hermin terpaksa banting setir dan melamar sebagai seorang therapist di salah satu home spa.
"Karena kondisi saya yang fisiknya tidak kuat, saya cari kerjaan lain yang sekiranya tidak membuatnya makin parah. Saya diterima bekerja di rumah spa."
Sebuah ide muncul di benak Hermin setelah melihat seorang teman dengan izin tinggal sebagai mahasiswa yang membuka bisnis sendiri di Australia.
"Selama ini kan kita tahunya anak-anak dengan visa Working Holiday kerja ikut orang. Suatu ketika, saya bertemu seorang teman dan dia buka usaha sendiri."
"Dari situ saya terinspirasi dan penasaran apakah pemegang visa Working Holiday bisa juga ya buka usaha sendiri?"
Photo: Hermin Krismiati (kanan) bekerja di perusahaan aluminium di Surabaya selama sembilan tahun sebelum datang ke Australia (Supplied)
Ternyata pemegang visa working holiday ini bisa menjalankan bisnis selama enam bulan di bawah kategori 'pemilik usaha'.
Hermin kemudian membayar biaya pendaftaran sebesar $AUD 36 (sekitar Rp 360 ribu) dan dalam satu hari saja, dia mendapat ijin untuk menjalankan usaha tersebut.
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?