Karena Carpal Syndrome, Pemegang WHV Indonesia Ini Buka Bisnis di Australia
Dengan pengalaman kerja sebelumnya, dan kursus tambahan yang dijalankannya, Hermin mulai menjalankan usaha tersebut.
"Saat bekerja di rumah spa, saya belajar beberapa metode perawatan."
"Untuk menjalankan bisnis ini, saya juga sempat pulang ke Indonesia dan ikut kursus 10 hari untuk belajar bb glow dan microneedling therapy system yang adalah metode untuk meremajakan, mencerahkan atau merawat kulit." kata Hermin yang sebelumnya tidak pernah berpengalaman bekerja di spa selama tinggal di Indonesia.
Ada tantangan tersendiri
Membuka usaha sendiri di Australia ternyata berbeda dengan di Indonesia.
Pada awalnya Hermin hanya mendaftar untuk mendapat ijin usaha, dan tidak mengetahui bahwa juga harus mendaftarkan bisnisnya ke Departemen Kesehatan di negara bagian tersebut.
"Suatu ketika saya dapat telepon dari Departemen Kesehatan Northern Territory karena tidak tahu kalau harus registrasi bisnis ke mereka."
Setelah mengirim permohonan inspeksi, petugas datang ke rumah Hermin untuk memeriksa tempat, prosedur kerja termasuk sterilisasi alat dan sertifikat keahlian.
Dari hasil inspeksi, petugas menemukan satu hal dari bisnis tersebut yang tidak sesuai dengan aturan departemen.
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?