Karena Kematian Salim Kancil, Polisi Akui Ada Anggotanya Terlibat

jpnn.com - SURABAYA - Kematian Salim Kancil tidak sia-sia. Aktivis anti penambangan pasir liar tersebut berhasil membongkar banyak persekongkolan jahat terkait dengan penambangan pasir liar. Yang terbaru, polisi akhirnya mengakui bahwa ada sejumlah anggotanya yang terlibat main-main dalam kasus tersebut.
Hal itu diungkapkan Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan. ''Ini kejahatan berjamaah,'' ucapnya.
Sejauh ini, polisi memang baru menetapkan satu aktor intelektual sebagai tersangka, yakni Kades Hariyono. Namun, Anton menyebut ada kemungkinan untuk menangkap aktor lain.
Menurut jenderal bintang dua tersebut, dengan area pertambangan yang luas, mustahil para pejabat setempat tidak mengetahuinya. Terlebih, dalam pengelolaan tambang pasir itu, ada protes dari Salim Kancil cs. ''Problem sosial ini yang coba ditutupi,'' imbuh Anton.
Dia menambahkan, kalau oknum Polri saja bisa terlibat, sangat mungkin pejabat setempat juga bermain. Sejauh ini, ada sembilan anggota yang diperiksa. Mereka diduga menerima jatah bulanan dari Hariyono. Uang sogokan itu dipakai untuk mengamankan area tambang dari protes aktivis antitambang.
Namun, Anton enggan membocorkan nama-nama tersebut. ''Saat ini tim masih berada di Lumajang. Belum bisa diumumkan,'' ungkap alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1984 tersebut. (did/ano)
SURABAYA - Kematian Salim Kancil tidak sia-sia. Aktivis anti penambangan pasir liar tersebut berhasil membongkar banyak persekongkolan jahat terkait
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Petrokimia Gresik Pertahankan Proper Emas Kementerian Lingkungan Hidup Selama 4 Tahun
- Regulasi THR Bagi Mitra Pengemudi Online Dinilai Menghambat Pertumbuhan Industri
- Usut Kasus Pajak, KPK Periksa Pihak Matahari Store hingga BPR Cita Makmur Lestari
- Terima Gratifikasi Rp21,5 Miliar, Eks Pejabat Pajak Ini Jadi Tersangka KPK
- Fraksi PKS Ajak Rakyat Kompak Dukung Kebijakan Prorakyat Prabowo
- Kepala BKN Ungkap Data Terbaru Seleksi CPNS dan PPPK 2024