Karena Lebam, Jenazah Mantan Istri Sule Diautopsi, Wajarkah?

Karena Lebam, Jenazah Mantan Istri Sule Diautopsi, Wajarkah?
Sule dengan almarhumah mantan istrinya, Lina. Foto Instagram

jpnn.com - Meninggalnya Lina Jubaedah kembali menarik perhatian usai Rizky Febian melaporkan adanya kejanggalan. Menurut pelantun lagu Kesempurnaan Cinta itu, ditemukan lebam di tubuh sang ibu.

Menanggapi laporan itu, kepolisian Jawa Barat, Kamis (9/1), membongkar makam mantan istri Sule itu untuk diautopsi atau visum jenazah.

Sebelumnya, pada Rabu (8/1) lalu, polisi juga sudah melakukan olah TKP di kediaman Lina dan suaminya Teddy di Bandung.

Dalam olah TKP itu, polisi menyita sejumlah barang, yakni CCTV, komputer PC berwarna hitam, dan juga ponsel milik Lina. Terkait lebam yang ditemukan di tubuh ibu lima anak itu, apakah hal tersebut normal? Bisa jadi indikasi telah terjadi tindak kekerasan?

Tidak selalu terkait dengan kekerasan

Untuk orang awam, lebam pada orang meninggal sering kali dicurigai sebagai akibat penganiayaan atau kekerasan. Akan tetapi, pada orang yang sudah meninggal, lebam tidak selalu berarti adanya tindak kekerasan.

Bahkan, dijelaskan dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, dalam dunia forensik, lebam pada orang meninggal adalah hal yang normal.

Lebam mayat atau livor mortis adalah perubahan warna kulit berupa warna biru kemerahan akibat terkumpulnya darah di dalam vena kapiler. Mula-mula, darah mengumpul di vena-vena besar, lalu pada cabang-cabangnya.

Akibatnya, warna kulit berubah menjadi merah kebiruan.

Untuk orang awam, lebam pada orang meninggal sering kali dicurigai sebagai akibat penganiayaan atau kekerasan.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News