Karena Miliki Anak Tuli, Keluarga Asal Bhutan Terancam Dideportasi dari Australia
"Kami sudah tinggal di sini selama tujuh tahun, dan saya tidak bisa membayangkan kembali ke sana [Bhutan], karena kami begitu senang tinggal di sini." kata Jingchuk.
"Jika kembali, kami harus memulai lagi semuanya dari awal."
Kakak Kinley yang berusia 17 tahun, Tenzin Jungney adalah murid Kelas 11 Sekolah Menengah Queanbeyan dan berharap masuk Australian National University (ANU) untuk jurusan hukum internasional dan mungkin menjadi dokter atau belajar studi internasional.
"Ini sangat menakutkan." kata Jungney.
"Separuh dari hidup saya sudah saya habiskan di Australia."
"Saya pada dasarnya sudah beradaptasi dengan budaya dan masyarakat Australia."
"Karena ada perbedaan besar antara masyarakat Australia dan masyarakat Bhutan, perubahan mendadak ini mungkin akan berdampak besar bagi saya."
"Saya ingin mendapat kesempatan untuk tinggal di sini dan menunjukkan bahwa kami bisa berhasil."
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa