Karena Mobil Rolls Royce-nya, Pengusaha Ini Merasa Disiksa Polisi Adelaide
Yasser adalah direktur eksekutif sebuah perusahaan yang memiliki beberapa bisnis di Australia Selatan, termasuk ‘BP On the Run’, ‘Smokemart’ dan ‘Krispy Kreme’.
Norman Hoy sendiri mengaku tidak bersalah atas tuduhan penyerangan yang dilakukannya. Ia juga diduga menyalahgunakan kekuasaannya.
Jaksa Nick Healy mengatakan kepada juri, kekerasan yang dilakukan terhadap Yasser itu melanggar hukum.
Yasser-pun mengutarakan bahwa ia merasa diperlakukan tak senonoh oleh Norman Hoy dan polisi yunior yang ada bersamanya.
"Saya secara konsisten diteriaki ... itu adalah bagian dari pola untuk menekan atau mengintimidasi saya," katanya.
Ia pun tak membantah bahwa dirinya sempat berkata kepada sang polisi yunior "Anda bukan pengacara, saya lebih paham hukum daripada Anda, jadi jangan bilang di mana saya harus berdiri.”
Tapi ia mengaku, semua perkataanya itu tak disertai dengan tindakan agresif atau berdiri di dekat wajah petugas.
Persidangan inipun masih terus berlanjut.
Pengusaha ternama asal Adelaide, Yasser Shahin, mengatakan kepada pengadilan bahwa ia diperlakukan tak senonoh oleh dua petugas polisi yang menyuruhnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air