Karena Salju Tebal, Warga Inggris Menyerah
Membolos untuk Jaga Anak di Rumah
Selasa, 24 Februari 2009 – 06:23 WIB
" Please, cek ke sekolah. Di tempatku anak-anak diliburkan," bunyi SMS yang diterima Jawa Pos dari seorang warga Indonsia yang tinggal di Wimbledon, London Barat Daya. Pagi itu orang tua sibuk menanyakan apakah kegiatan sekolah diliburkan, karena hampir tidak mungkin keluar rumah di tengah kondisi salju yang begitu tebal.
Para pekerja di Inggris juga sibuk menelepon kantor karena kendaraan umum di London lumpuh pagi itu. Day the snow came- and Britain stopped, adalah salah satu headline surat kabar di Inggris. "Suami saya terpaksa pulang lagi ke rumah, karena dari pagi tidak ada bus yang beroperasi," kata Naima, wanita asal Maroko yang suaminya bekerja sebagai satpam di sebuah kantor pengacara kepada Jawa Pos.
Demikian pula kereta dari luar kota dan kereta bawah tanah (underground) , sebagian besar tidak bisa beroperasi. Karena beberapa bagian rel tertutup salju. Selain bus, tube, istilah Inggris untuk kereta bawah tanah adalah sarana transportasi utama warga London. Nasib buruk juga menimpa para penumpang pesawat, karena sebagian besar penerbangan dari Bandara Heathrow dan juga London City Airport dibatalkan atau ditunda.
Lumpuhnya transportasi umum membuat London tak bisa bergerak. Wali kota London Boris Johnson hari itu menghilangkan congestion charge, biaya mobil melintasi pusat kota London. Pada hari biasa, kecuali akhir pekan, untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan juga polusi, setiap kendaaraan pribadi yang masuk kota London dikenai biaya 8 poundsterling (GBP) atau sekitar 138 ribu per hari.
Warga Inggris mendapat kritik karena dianggap tidak siap menghadapi hujan salju. Badai itu membuat banyak kota di sana lumpuh. Di London, wali kota
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer