Karena Terjepit
Tentu tidak ada Sinovac maupun Sinopharm di Taiwan. Dia menolak menggunakan vaksin Tiongkok itu. Alasannya: politik.
Padahal, Tiongkok terus mendorong Taiwan untuk mau menerima vaksin dari daratan. "Tidak adakah Pfizer?" tanya saya lagi.
"Anda tahu sendirilah," jawabnya, lantas tertawa.
Ya, saya memang tahu. Tiongkok secara tidak langsung menghalangi pengiriman vaksin dari Amerika itu ke Taiwan. Agen tunggal Pfizer untuk Asia-Pasifik dipegang perusahaan Shanghai.
Minggu lalu Presiden Joe Biden mengirim 400.000 vaksin ke Taiwan. Bersamaan dengan kedatangan tiga anggota Kongres Amerika ke Taipei. Dua dari Partai Demokrat, satu dari Republik.
Biden lebih ''sopan'' daripada Presiden Donald Trump. Yang datang ke Taiwan bukan orang pemerintahan. Kalau toh ada yang dari pemerintahan, dipilihkan yang sudah pensiun. Sedangkan Trump dulu sengaja mengirim pejabat tinggi aktif ke Taiwan –yang oleh Tiongkok dianggap sebagai salah satu provinsinya.
Taiwan kelihatannya pilih terus melawan Tiongkok. Pun di tengah pandemi. Taiwan terus mencari akal. Di tengah jepitan itu, Taiwan mengusahakan untuk punya vaksin sendiri. Caranya: membeli hasil penelitian yang ditemukan di Amerika.
Sudah ada dua calon vaksin yang kini dimiliki Taiwan. Dengan kekuatan ekonominya, Taiwan mampu membeli perusahaan vaksin tersebut.