Karena Unik, BPD Sebaiknya Go Public
Perlu Pendekatan ke Pemda dan DPRD
Jumat, 08 April 2011 – 14:15 WIB
Tatang mengatakan, data per September 2010 menunjukkan bahwa modal inti rata-rata BPD sekitar Rp 827 miliar atau jauh di bawah Bank Nasional yang mencapai sekitar Rp 2 triliun. Kekuatan permodalan yang tidak berimbang itu bisa membuat BPD kalah saing. "Ketidakseimbangan ini secara realistis menimbulkan kendala dalam pertumbuhan bisnis BPD. Ini juga melemahkan ketahanan kompetisi dengan bank lain, karena setiap ekspansi harus didukung kekuatan modal," tuturnya.
Salah satu kekuatan modal paling realistis dan besar untuk diraup BPD adalah melalui mekanisme IPO itu. Direktur Utama Bank Sulut (Sulawesi Utara), Jeffry Wurangian, mengatakan bahwa pihaknya siap melantai di bursa dengan menawarkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di bulan Juni 2011. Porsi saham yang akan dilepas kepada publik sekitar 30 sampai 40 persen.
Rinciannya akan disampaikan pada bulan April ini, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Pemegang saham telah menyatakan persetujuan awal dalam RUPS di akhir tahun 2010. Porsi saham yang ditawarkan kepada publik sekitar 30 persen. "Kita inginkan 30 persen, maksimum 40 persen. Juni mudah-mudahan sudah bisa IPO," harapnya. (gen/kim)
JAKARTA - Bank Pembangunan Daerah (BPD) dinilai sangat potensial untuk go public, karena memiliki keunikan yang akan diminati investor. Namun, keunikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi