Karena Wanita, Tiga Kali Pegang Rekor di Lingkungan Lapas

Karena Wanita, Tiga Kali Pegang Rekor di Lingkungan Lapas
BERBENAH - Catur Budi Fatayatin menjadi Kepala Rutan Pondok Bambu pertama yang wanita. Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos.
Pemandangan yang sama ditemukan di depan pintu masuk ruang kepala rutan. Papan nama Sarju masih terpasang jelas. Namun, wanita kelahiran Ngawi itu, tampaknya enggan menurunkan papan nama tersebut. "Saya ini kan hanya Plt (pejabat Pelaksana Tugas, Red). Jadi, papannya nggak usah diganti," kata wanita berusia 42 tahun itu beralasan.

Sebelum memimpin Rutan Pondok Bambu, Catur memang bertugas di Rutan Salemba pada 2008, sebagai Kepala Seksi Pelayanan. Lulusan Akademi Ilmu Pemasyarakatan (Akip) tahun 1989 itu mengawali karirnya di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pariaman, Padang. Kemudian, pada 1992, dia berpindah ke Rutan Salemba, sebelum dipindah ke Lapas Narkotika pada 2003 sebagai Kepala Subseksi Registrasi.

Ketika itu, Lapas Narkotika baru saja didirikan. Namun, tidak berarti Catur nganggur. Selama dua tahun sebelum beroperasi pada 2005, dia membangun sistem, prosedur operasional standar, hingga SDM (sumber daya manusia) di lapas tersebut. "Ya, bukan saya saja-lah. Bersama beberapa orang lain, kami membangun sistem," kata ibu lima anak itu merendah.

Setelah mengabdi di Lapas Narkotika, Catur berturut-turut mencetak rekor. Di Lapas Cipinang pada 2007, dia menjadi Kasi Registrasi wanita pertama. Begitu pula saat menjabat Kepala Seksi Pelayanan di Rutan Salemba. Itu merupakan jabatan pertama yang diembannya.

Kasus sel mewah Artalyta Suryani dan empat tahanan lainnya membuat jabatan Kepala Rutan Pondok Bambu yang sebelumnya dijabat Sarju Wibowo diganti.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News