Karena Wanita, Tiga Kali Pegang Rekor di Lingkungan Lapas
Sabtu, 16 Januari 2010 – 01:45 WIB
Untuk menunjang mobilitas keluarga, wanita kelahiran Surabaya tersebut menggunakan tiga mobil. Masin-masing yakni Toyota Kijang lansiran 1997, Nissan Terrano berplat L, serta Volvo keluaran 2000-an. "Yang Terrano itu punya saudara saya. Bukan punya saya sendiri, lho ya. Makanya, platnya kan L," ujar Catur yang dalam strata pegawai negeri sipil (PNS) bergolongan III C itu.
Tiap kali bepergian, dia biasanya menggunakan Volvo. Dia selalu ditemani sopir. Sebenarnya, dia ingin mengendarai mobil itu sendiri. Namun, gara-gara menabrak hingga lima kali, keinginan tersebut harus dipendam dalam-dalam.
Catur menuturkan, penunjukan dirinya sebagai Kepala Rutan Pondok Bambu itu benar-benar tidak diperkirakan. Sebab, dia sebelumnya berharap memimpin rutan yang lebih kecil. Misalnya, rutan di Ngawi yang hanya berpenghuni 50 hingga 100 tahanan. Tidak seperti di Rutan Pondok Bambu yang dihuni lebih dari 1.000 orang.
"Nek satus ngono gak popo rek. Na iki sampek sewu (Kalau seratus penghuni tidak apa-apa. Lha ini penghuninya sampai seribu)," katanya dengan logat Surabaya yang kental. "Tapi, kalau dipercaya, ya kita syukuri saja lah," imbuhnya. Catur memang punya kenangan di Ngawi. Masa SMA dia habiskan di kota perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur tersebut.
Kasus sel mewah Artalyta Suryani dan empat tahanan lainnya membuat jabatan Kepala Rutan Pondok Bambu yang sebelumnya dijabat Sarju Wibowo diganti.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408