Karena Wanita, Tiga Kali Pegang Rekor di Lingkungan Lapas
Sabtu, 16 Januari 2010 – 01:45 WIB
Dalam waktu dekat, ungkap Catur pula, akan ada pemindahan besar-besaran di rutan. Beberapa penghuni yang sudah berstatus narapidana akan dipindah ke lapas terdekat. Di antaranya yaitu lapas wanita di Bandung dan Tangerang. Itu dilakukan untuk mengurangi populasi berlebihan di rutan.
Selain itu, Catur ingin membuat database penghuni rutan untuk memudahkan petugas mengawasi mereka. Juga, agar persoalan administrasi tak menjadi lahan basah pungutan liar. "Petugas sipir juga akan terus kami rolling. Sebab, pungli itu kan muncul karena adanya hubungan psikologis dan emosional antara sipir dan tahanan," jelasnya.
Catur menjamin peristiwa kamar mewah Artalyta dan empat narapidana lainnya tak bakal terulang. Semua tempat mewah itu kini telah dikembalikan ke fungsi awalnya. "Akan ada penindakan tegas. Akan kami monitor," tegasnya.
Dia juga akan menggalang kerjasama dengan sejumlah instansi pemerintah dan yayasan untuk memasarkan hasil karya para tahanan. Hasil karya tersebut berupa rangkaian manik-manik, karangan bunga, serta kerajinan tangan. Hasil penjualan akan dimasukkan koperasi. Uang di koperasi itu akan digunakan membantu tahanan dan operasional insidental dalam rutan. Maksudnya, biar nggak terus-menerus mengandalkan donatur "liar" seperti Artalyta. (kum)
Kasus sel mewah Artalyta Suryani dan empat tahanan lainnya membuat jabatan Kepala Rutan Pondok Bambu yang sebelumnya dijabat Sarju Wibowo diganti.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408