Karet Berpotensi Dongkrak Ekspor
jpnn.com, BALIKPAPAN - Selain minyak kelapa sawit dan kayu olahan, karet diyakini bisa menjadi komoditas unggulan Kalimantan Timur untuk diekspor.
Apalagi saat ini harga jual karet terus membaik dan masih banyak areal yang bisa dikembangkan menjadi kebun karet di Kaltim.
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan, potensi ekspor tanaman pertanian memang masih luas.
Lahan di Kaltim yang diperuntukkan bagi pertanian masih banyak. Hal itu berbeda dengan pertambangan yang sudah ada moratorium izin baru. Terlebih saat ini sudah ada pabrik karet di Palaran.
"Memang harga jual karet sempat menyusahkan petani. Namun, setahun terakhir ini, harga karet mulai membaik," ujar Hadi, Kamis (18/4).
Petani di Kaltim, tambahnya, kebanyakan berasal dari Kutai Barat, Kutai Kartanegara, dan Kutai Timur.
Di beberapa daerah itu lahan yang bisa dikembangkan juga masih banyak. Potensi besar ini yang harus bisa digali oleh para petani lokal.
Kepala Karantina Pertanian Samarinda Agus Sugiyono mengungkapkan, berdasar data di sistem IQ fast, selama 2018 jumlah kegiatan ekspor di Karantina Pertanian Samarinda mencapai 266 kegiatan.
Selain minyak kelapa sawit dan kayu olahan, karet diyakini bisa menjadi komoditas unggulan Kalimantan Timur untuk diekspor.
- Petani Karet Menjerit, Butuh Uluran Tangan Pemerintah
- 15 Ribu Pengunjung Ditargetkan Hadir di Pameran Plastics & Rubber Indonesia 2024
- Kembalikan Kejayaan Industri Karet Nasional, PTPN Group Siapkan Strategi Revitalisasi
- Indonesia Harus Antisipasi Aturan Bebas Deforestasi di Uni Eropa
- Anies Berjanji Bikin Harga Karet Melambung Tinggi demi Petani
- Bertemu Ketua Parlemen Thailand, Mendag Zulkifli Hasan Dorong Harga Karet Menguat