Karhutla di Kalbar Terjadi Akibat Gawai Serentak

jpnn.com, JAKARTA - Jumlah titik api atau hotspot di Kalimantan Barat mulai meningkat dan mengganggu aktivitas masyarakat setempat.
Ahli kebakaran hutan dan lahan dari Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Bambang Hero Saharjo mengatakan karhutla di Kalbar terjadi akibat pembakaran serentak.
Di bulan Agustus dan September, petani yang menerapkan sistem ladang berpindah akan melakukan pembukaan lahan pertanian mereka dengan cara dibakar atau yang dikenal dengan istilah adat 'gawai serentak'.
''Kemungkinan besar iya (akibat gawai serentak), karena kebakarannya terjadi bersama-sama atau serentak,'' kata Bambang Hero Saharjo pada media, Senin (20/8).
Melihat kondisi kabut asap saat ini, Bambang mengatakan sumber api sebenarnya berasal dari lahan yang tidak terlalu besar, tapi jumlahnya banyak di berbagai lokasi.
Hal ini tentu sangat menyulitkan tim pemadam untuk melakukan upaya pemadaman secara total.
''Indikasi yang membakar ini adalah masyarakat biasa, karena hotspot-nya cenderung naik turun dan tidak stabil, karena mereka membakar hanya dalam hitungan jam, tapi karena di lokasi gambut, sisa asapnya masih banyak. Ini kami lihat dari data satelit,'' jelas Bambang.
Untuk itu Bambang menyerukan agar pemerintah setempat terus mengedukasi masyarakat agar tidak membakar lahan.
Petani Kalbar menerapkan sistem ladang berpindah melakukan pembukaan lahan pertanian dengan dibakar serentak sehingga terjadi karhutla.
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- Perkenalkan Konsep Green Policing di UIR, Kapolda Riau Ajak Mahasiswa Mencintai Lingkungan
- Ribuan Peserta Ramaikan Karhutla Fun Run, Lalu Deklarasi Jaga Lingkungan
- Bersama Pemda, Polres Inhu Gelar Fun Run Anti-Karhutla
- Anggota DPRD Tersangka Korupsi Pengadaan Tanah Bank Kalbar Segera Disidang
- Serukan Jaga Lingkungan, Kapolda Riau Inisiasi Penanaman 10.000 Pohon