Karhutla Merajalela di Kalbar, ke Mana Sekda dan Gubernur?
jpnn.com, PONTIANAK - Di antara lima provinsi yang telah ditetapkan status darurat, saat ini Kalimantan Barat menjadi penyumbang titik api atau hotspot terbesar di Indonesia.
Tercatat lebih dari 1.000 titik api 'menyerbu' kota Pontianak dan sekitarnya. Banyaknya titik api yang mengganggu aktivitas masyarakat ini, juga ramai dibicarakan di lini massa media sosial.
Masyarakat mulai merasa gerah, karena dua tahun lebih sejak kebakaran dahsyat 2015 lalu, karhutla di Kalbar sudah berhasil ditangani dengan baik. Namun, kali ini titik api mulai menyerbu kembali.
''Hanya Kalbar yang jumlah titik apinya besar. Pemimpin di daerah ini serius gak sih mengurus kebakaran hutan dan lahan, atau jangan-jangan dibiarkan?,'' tulis akun Raja Putra di Twitter pada Senin (20/8).
Aku ini pun menyinggung soal 'keunikan' Kalbar, karena satu-satunya provinsi yang ketua satgas penanggulangan karhutla-nya diketuai oleh Sekda. Sementara di provinsi lainnya ketua satgas karhutla dikendalikan oleh Danrem.
''Apa Pak Sekda dan Gubernur serius mengurus titik api di Kalbar ini?,'' tambahnya seraya membuat tagar #Gubernurpadamkanapi #SekdaPadamkanapi.
Sementara itu, ahli kebakaran hutan dan lahan dari Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Bambang Hero Saharjo menduga kuat karhutla di Kalbar terjadi akibat pembakaran serentak.
Api sulit ditangani maksimal, karena masyarakat petani membakar di lahan gambut yang tidak begitu luas, tapi berada di banyak lokasi dalam waktu secara bersamaan.
Sekda dan Gubernur Kalbar diminta untuk lebih serius mengendalikan hotspot melalui Satgas Karhutla.
- KLHK Optimalkan Upaya Pengendalian Karhutla
- 6 Helikopter Dikerahkan untuk Pemadaman Karhutla di OKI dan OKU Timur
- BNPB Inisiasi Operasi Modifikasi Cuaca di NTB Antisipasi Kekeringan & Karhutla
- Luas Lahan yang Terbakar di Sungai Rotan Muara Enim Mencapai 53 Hektare
- Warga Kulon Progo Diimbau Tak Bakar Sampah Untuk Cegah Kebakaran
- BMKG Infokan Potensi Karhutla di Kaltim, Irwan Fecho: Jika Perlu Lakukan Modifikasi Cuaca