Karier Politik Ganjar Pranowo di Ujung Tanduk?
"Arah PDIP untuk Pilpres 2024 mendatang tampaknya makin jelas dengan menjagokan figur tertentu di luar sosok populer seperti Ganjar Pranowo," ungkapnya.
Ketiga, kata pengajar di Departemen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM Yogyakarta itu, dukungan pasar politik internal di PDIP terhadap Ganjar Pranowo tampak masih belum aman.
Dia menyatakan bukan tidak mungkin nasib Ganjar Pranowo untuk dapat memaksimalkan karier politiknya melalui PDIP sudah di ujung tanduk.
“Meski memiliki tingkat elektabilitas yang cukup tinggi, Ganjar berpotensi kehilangan peluang mendapatkan tiket dari PDIP agar bisa masuk dalam bursa Pilpres 2024 mendatang,” katanya.
Dia menambahkan berdasar yang dipotret oleh sejumlah lembaga survei termasuk IPS, Ganjar selama beberapa bulan terakhir tampak makin populer.
Menurut Nyarwi, tingkat elektabilitasnya juga cukup tinggi melampaui deretan sejumlah publik figur dan para tokoh pimpinan partai termasuk Puan Maharani.
Berdasar data survei IPS awal April 2021 untuk 30 nama capres menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar sebesar 14,4 persen. Berada di urutan nomor dua setelah Prabowo, 25,4 persen.
Dalam bursa cawapres untuk 30 nama, Ganjar juga berada di ketiga yaitu 8,3 persen setelah Anies Baswedan, 12,8 persen.
Nyarwi Ahmad mencermati kejadian pada pengarahan Pilpres 2024 yang digelar DPD PDIP Jateng, Sabtu (22/5) yang dihadiri Ketua DPP PDIP Puan Maharani, dan tidak diundangnya Ganjar Pranowo.
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Survei Polling Institute: PDI-P Berpotensi Keok di Jabar XI
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri