Karikatur Khahafi Penuhi Tembok Benghazi

Karikatur Khahafi Penuhi Tembok Benghazi
Karikatur Khahafi Penuhi Tembok Benghazi
"Kami menggambar karikatur di sini dan menyebarkan ke seluruh kota. Kami memberikan gambar-gambar itu agar dibawa saat unjuk rasa atau dipasang di dinding rumah," kata Akram al-Bruki, pemuda 32 tahun yang menggunakan nama samaran Kimo dalam karya karikaturnya. Berbeda dengan lainnya, dia memilih media kertas untuk karikatur karyanya.

Para pemuda kreatif yang gemar membuat karikatur Khadafi itu tergabung dalam komunitas Qais al-Halali. Menurut Bruki, Halali merupakan rekannya yang tewas di tangan polisi rahasia Libya karena ketahuan menggambar karikatur Khadafi. Untuk mengenang Halali, Bruki dan rekan-rekan mengabadikan nama martir pertama seniman karikatur Libya tersebut sebagai nama komunitas.

Saat wawancara dengan Agence France-Presse kemarin (2/5), Bruki juga memperlihatkan dua potret Halali. Salah satunya memperlihatkan wajah seorang mahasiswa tingkat akhir yang ceria. Gambar yang lain berupa gambar seorang pemuda dengan kepala bersimbah darah terkapar tanpa nyawa. Kabarnya, Halali ditembak mati pada akhir Maret lalu di dekat sebuah pos pemeriksaan.

"Dia beberapa kali mendapat peringatan agar berhenti menggambar. Tetapi, dia tak mau berhenti," tutur Bruki sambil menunjuk foto Halali yang bersimbah darah. Kematian Halali justru membuat komunitas para seniman karikatur Benghazi itu makin berani. Mereka bertekad terus menyuarakan kritik lewat karikatur sampai dijemput maut.

BENGHAZI - Sikap pemimpin Libya Muammar Khadafi yang ngotot bertahan di kursi kekuasaan, membuat rakyat berontak. Tak hanya mengangkat senjata, generasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News