Karmuji, Pawang Pencari Buaya Pemakan Orang

Keluarga Wacaling pun makin waswas. Salah satu kerabatnya, Akas, berinisiatif mencari pawang buaya.
Akas lantas menemui Karmuji, pawang yang tinggal di Desa Atula, Kecamatan Ladongi.
“Dia (Karmuji) langsung mengatakan mayat Wacaling itu masih utuh, tetapi belum bisa ditemukan karena buaya belum mau melepasnya,” kata Akas saat ditemui JPNN.com di rumahnya, beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, Karmuji ikut mencari mayat Wacaling. Pada hari kedua pencarian, pawang buaya itu langsung pergi ke Sungai Wungguloko yang berjarak sekitar tiga kilo meter dari rumahnya.
Akas menuturkan Karmuji langsung menggunakan mata batinnya untuk mencari buaya pemakan Wacaling. Hasil penerawangannya menunjukkan mayat korban tak akan ditemukan pada hari itu.
“Katanya, buaya itu baru mau melepas (mayat Wacaling) keesokan harinya (12/5)," ujar Akas kembali menirukan ucapan Karmuji.
Sehari kemudian, Karmuji kembali mendatangi Sungai Wungguloko. Beberapa saat kemudian, ada buaya yang muncul membawa mayat Wacaling.
Buaya itu mendekat ke kaki Karmuji. Saat itu pula sang pawang langsung menyeret mayat Wacaling.
Karmuji pun mencoba berbicara dengan buaya pemangsa warga itu. Dia meminta reptilia ganas itu melepaskan mayat Wancaling.
- Viral Warga Asal Sultra Mengaku Ditolak Dinsos Jatim, Ternyata
- Dilantik Jadi Gubernur, ASR Pastikan Tak Ada Pemotongan Gaji dan PHK di Sultra
- Seorang Anak di Konawe Dilaporkan Tenggelam di Saluran Irigasi, Tim SAR Melakukan Pencarian
- Gempa Bumi M 5,1 Terjadi di Kolaka Timur, tidak Berpotensi Tsunami
- Kapan Orang Sultra Jadi Menteri?
- Azman Hilang di Sungai Buton Utara Sultra