Karmuji, Pawang Pencari Buaya Pemakan Orang
"Saya langsung pegang kakinya (mayat Wacaling), saya tarik, tetapi buayanya masih belum mau melepaskan,” tutur Karmuji kepada JPNN.com yang mendatangi rumahnya.
Karmuji pun mencoba berbicara dengan buaya pemangsa warga itu. Dia meminta reptilia ganas itu melepaskan mayat Wancaling.
Selain itu, Karmuji juga mengatakan manusia bukanlah makanan buaya. Oleh karena itu, dia akan mengganti mayat Wacaling dengan makanan lain.
“Saat saya kembali baku tarik dengan buaya itu, saya terpeleset dan jatuh ke air," ujar Karmuji.
Namun, Karmuji tak bisa berenang. Sungai tempat buaya itu juga dalam, sehingga Karmuji sempat tenggelam.
Menurut Karmuji, saat dirinya dalam kondisi kelelep justru ada sesuatu mirip buaya yang mendorong pantatnya ke permukaan air.
Karmuji yang dalam kondisi basah kuyup segera menepi. Dia bergegas pulang untuk mengganti pakaiannya dan meminta keluarga Wacaling segera menyediakan kambing.
“Saya tidak mau katakan itu (kambing) sebagai penggantinya (mayat Wacaling). Saya sebut itu sebagai ucapan terima kasih karena sang buaya mau memberikan mayat Wacaling," ungkapnya.
Karmuji pun mencoba berbicara dengan buaya pemangsa warga itu. Dia meminta reptilia ganas itu melepaskan mayat Wancaling.
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Pesta Rakyat ASR-Hugua Kolaka Berlangsung Meriah: Ajak Masyarakat Wujudkan Perubahan Sultra
- 2 Program Ini Dianggap Strategi Jitu ASR-Hugua untuk Pemerataan Ekonomi di Sultra
- Kampanye Paslon di Kolaka Timur, Gerindra dan PAN Ungkap Kesolidan Tim Menangkan ASR-Hagua
- LSI Denny JA: Elektabilitas ASR-Hagua Tertinggi di Sultra
- Jawab Aspirasi Masyarakat, Ini 8 Program Unggulan ASR-Hugua untuk Wujudkan Sultra Maju