Karmuji, Pawang Pencari Buaya Pemakan Orang

Karmuji, Pawang Pencari Buaya Pemakan Orang
Karmuji (kiri), Pak Taju (Tengah) dan Pak Akas (Kanan). Foto: Deden Saputra/JPNN

"Saya langsung pegang kakinya (mayat Wacaling), saya tarik, tetapi buayanya masih belum mau melepaskan,” tutur Karmuji kepada JPNN.com yang mendatangi rumahnya.

Karmuji pun mencoba berbicara dengan buaya pemangsa warga itu. Dia meminta reptilia ganas itu melepaskan mayat Wancaling.

Selain itu, Karmuji juga mengatakan manusia bukanlah makanan buaya. Oleh karena itu, dia akan mengganti mayat Wacaling dengan makanan lain.

“Saat saya kembali baku tarik dengan buaya itu, saya terpeleset dan jatuh ke air," ujar Karmuji.

Namun, Karmuji tak bisa berenang. Sungai tempat buaya itu juga dalam, sehingga Karmuji sempat tenggelam.

Menurut Karmuji, saat dirinya dalam kondisi kelelep justru ada sesuatu mirip buaya yang mendorong pantatnya ke permukaan air.

Karmuji yang dalam kondisi basah kuyup segera menepi. Dia bergegas pulang untuk mengganti pakaiannya dan meminta keluarga Wacaling segera menyediakan kambing.

“Saya tidak mau katakan itu (kambing) sebagai penggantinya (mayat Wacaling). Saya sebut itu sebagai ucapan terima kasih karena sang buaya mau memberikan mayat Wacaling," ungkapnya.

Karmuji pun mencoba berbicara dengan buaya pemangsa warga itu. Dia meminta reptilia ganas itu melepaskan mayat Wancaling.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News