Karnaval Merdeka Belajar Kemendikbudristek Tarik Perhatian Masyarakat Yogyakarta
"Memang untuk masyarakat, paling tidak nilai pendidikan untuk masyarakat," sambungnya.
Di bagian lain, Indonesia Bergerak salah satunya menghadirkan suasana pencahayaan di fasad Museum Benteng Vredeburg. Selain itu, terang Ahmad Mahendra, Karnaval Merdeka Belajar nantinya akan bergerak bersama dengan koreografi yang terinspirasi dari 24 episode Merdeka Belajar.
Pada acara Indonesia Serempak akan menghadirkan pertunjukan budaya di jalanan. Selain itu, bagian dari Karnaval Merdeka Belajar ini juga menyajikan atraksi ragam gerak dan bunyi nusantara.
Lebih lanjut dikatakan pada rangkaian acara Indonesia Semarak akan menyajikan video mapping di fasad Bank BNI 46 Yogyakarta. Ada juga pertunjukan dengan tema wajah pendidikan Indonesia dari masa ke masa.
Dari sajian rangkaian acara, imbuhnya, sudah langsung terbayang keseruan Karnaval Merdeka Belajar ini. Terlebih diselenggarakan di Yogyakarta yang terkenal sebagai kota pelajar.
" Yogyakarta mendapat julukan ini karena banyaknya pusat-pusat pendidikan yang didirikan di Yogyakarta. Di samping itu banyaknya orang yang sengaja ke Yogyakarta untuk menuntut ilmu," katanya.
Selain sebagai kota pelajar, Yogyakarta juga terkenal sebagai kota gudeg. Gudeg adalah makanan khas daerah dengan bahan dasar nangka muda yang terkenal hingga mancanegara.
Di kota gudeg tersebut, masyarakat pada Minggu (28/5) bisa menyaksikan gambaran wajah pendidikan Indonesia. Wajah pendidikan yang terus mengalami perubahan dan perkembangan.
Karnaval Merdeka Belajar Kemendikbudristek menarik perhatian ribuan masyarakat Yogyakarta, seru dan menarik
- Relawan Breghas Siap Menangkan Hasto-Wawan: Programnya Konkret untuk Rakyat Yogyakarta
- Pemkot Palembang Buka 10 Ribu Tabungan Gratis untuk Pelajar
- Tyas A Fatoni Apresiasi Prestasi Dekranasda Sumut di Gebyar Kreasi Nusantara
- Geram Melihat Sampah di TPS Mandala Krida, Menteri LH Panggil Pemkot Yogyakarta
- KAI Properti Hadirkan Sentuhan Heritage dalam Beautifikasi Stasiun Yogyakarta
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024