Karpet Tak Oneng Hujan Tak Henti

Karpet Tak Oneng Hujan Tak Henti
Karpet Tak Oneng Hujan Tak Henti

Di akhir dialog, tiba-tiba seorang anak muda (rupanya penggemar Liverpool) berlari menuju panggung minta bicara. Setelah mengajak tost sebagai sesama penggemar Liverpool, dia bicara mewakili bapaknya.

"Pak, setelah produksi garam nanti meningkat, harganya pasti jatuh," katanya. "Untuk apa diadakan peningkatan produksi kalau harganya jatuh. Sama saja. Produksi rendah harga baik. Produksi bertambah harga turun," katanya.

Persoalan ini juga yang disampaikan para petani garam saat berdialog di Pamekasan sehari sebelumnya. Harga garam, di saat panen, hanya Rp 500 per kilogram. "Parkir sepeda motor saja sudah Rp 1.000. Masak hasil petani garam yang demikian susah lebih murah daripada parkir motor," kata seorang petani dari Sumenep.

"Memang, garam adalah komoditas yang harganya paling jelek di antara komoditas lain," ujar Slamet Untung Iradenta yang pernah menjabat Dirut PT Garam.

HUJAN masih terus turun hingga hari ini. Padahal, ini sudah Juli. Padahal, ini sudah tanggal 22. Sudah hampir Agustus. Ada yang senang dengan anomali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News