'Kartini Demokrat' Gelar Aksi di DPR
Rabu, 09 Desember 2009 – 19:45 WIB
"Keempat, korupsi berakibat menyengsarakan rakyat dan menjatuhkan harkat dan martabat bangsa. Kami menyerukan untuk melawan tindakan korupsi secara santun dan damai, seperti dicontohkan oleh RA Kartini yang bersikap elok, santun, bijak dan bekerja keras, hingga mampu merobohkan nilai-nilai destruktif khususnya terhadap kaum wanita," tutur Tere lagi.
Baca Juga:
Di tempat yang sama, Vena Melinda menjelaskan bahwa ikutnya "Kartini Demokrat" memperingati Hari Antikorupsi Sedunia, memang sengaja dengan memilih cara-cara yang mendidik dan menjauhi aksi kekerasan. "Kami yakin bahwa kekerasan hanya akan memiliki perubahan yang bersifat sesaat. Sebaliknya jika santun, bijak dan mendidik, maka akan berdampak positif secara permanen," katanya.
Sesuai dengan kodratnya sebagai kaum perempuan, lanjut Vena, mereka pun mengajak para ibu rumahtangga untuk menerapkan kejujuran di lingkungan rumah tangganya masing-masing. "Misalnya, wajib bagi seorang istri untuk menanyakan kepada suaminya, dari mana sumber uang yang didapat. Anak-anak pun demikian. Sehingga kejujuran dimulai dari rumah dan korupsi bisa diantisipasi," jelasnya pula.
Sementara, selain ikut memperingati Hari Antikorupsi Sedunia, para "Kartini Demokrat" itu juga menjelaskan bahwa Fraksi Partai Demokrat di DPR telah menghimpun dana sekitar Rp 100 juta untuk diserahkan kepada Prita Mulyasari, yang saat ini tengah bersengketa hukum dengan RS Omni Internasional di Tangerang. "Dari sisi nominal, kami yakin uang sebanyak itu belum pasti bisa menyelesaikan masalah hukum yang menimpa Prita Mulyasari. Tapi sumbangan itu adalah sebagai simbol dari kepedulian kami terhadap Ibu Prita Mulyasari. Dan kami berdoa, semoga Prita Mulyasari tegar menghadapi cobaan itu semua," kata Inggrid Tansil pula. (fas/jpnn)
JAKARTA - Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia tidak saja berlangsung di beberapa ruas jalan utama Kota Jakarta. Sejumlah anggota DPR dari Fraksi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak